SURABAYA, iNews.id - Ekonom Senior Rizal Ramli mengomentari permasalahan yang dialami Garuda Indonesia melalui akun Twitter pribadi @RamliRizal.
Dalam tweetnya, Rizal Ramli (RR) mengapresiasi Erick Thohir dan manajemen Garuda Indonesia karena berhasil menegosiasi utang Garuda Indonesia.
RR juga menambahkan emoticon ‘senyum tipis dan emoticon dua jempol’. Ia memberikan sejumlah jurus sakti agar kasus serupa tak terulang kembali.
Terutama pembelian leasing pesawat dengan mark-up. Dia juga berharap, maskapai pelat merah itu bisa meningkatkan effisiensi operasional dan route management.
“Erick Thohir dan management Garuda, selamat atas keberhasilan negosiasi utang Garuda. Major achievement J ikut bahagia. Semoga tidak terulang pembelian-pembelian/leasing pesawat dengan mark-up. Tingkatkan efisiensi operational dan route management,” tulis Rizal Ramli melalui tweet @RamliRizal, Sabtu (18/6/2022) lalu.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra, mengatakan mayoritas kreditur setuju dengan proses perdamaian yang ditawarkan Garuda Indoneasia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Irfan menjelaskan, sebenarnya proses PKPU ini sudah dimulai sejak tanggal 9 Desember 2021, dan selama kurun waktu hampir 7 bulan ini pimpinan Garuda berterimakasih kepada seluruh kreditur juga kepada pengurus dan hakim pengawas dengan kerjasama yang baik selama ini.
“Melelahkan memang negosiasi siang malam akhirnya kami berhasil menghasilkan proposal perdamaian, yang Alhamdulillah diterima oleh lebih dari 96 persen yang hadir. Ini menunjukkan kepercayaan yang sangat tinggi daripada kreditur terhadap rencana ke depan Garuda,” kata Irfan.
Kendati begitu, kepercayaan yang tinggi tersebut membuat Garuda bangga sekaligus menjadi beban baru bagi pimpinan Garuda. Lantaran, pihaknya harus bisa mewujudkan janji-janji yang telah disampaikan dalam proses negosiasi dengan para kreditur, baik negosiasi yang tertulis maupun lisan.
“Kami juga berterimakasih kepada seluruh tim Garuda yang terlibat langsung dalam proses penanganan PKPU ini, maupun kepada teman-teman di Garuda yang secara hari-harian ingin memastikan Garuda ini perusahaan yang memang pantas dimenangkan. Dengan terus memberikan pelayanan yang paling prima, dan menyediakan jasa dan lainnya,” ujarnya.
Tentunya, upaya perdamaian yang berhasil ini merupakan sebuah perkembangan yang menarik bagi Garuda. Irfan menginformasikan tanggal 20 Juni mendatang akan masuk proses homologasi.
“Buat teman-teman yang belum berpartisipasi di PKPU kami mengundang untuk ikut dan mengeksekusi perjanjian atau upaya perdamaian yang sudah kita sepakati di dalam PKPU ini,” ujarnya.
Irfan memastikan, Garuda ke depannya bisa menghasilkan keuntungan bukan lagi maskapai yang banyak melakukan jam terbang. Melainkan, Irfan ingin Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang pantas dibanggakan karena terus-menerus konsisten menghasilkan keuntungan.
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menuntaskan tahap pemungutan suara (voting) dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia pada Jumat (17/6/2022) kemarin.
Menteri BUMN Erick Thohir lantas mengucapkan terimakasih kepada para kreditur yang telah mendukung Garuda Indonesia mencapai kesepakatan perdamaian (homologasi).
Tak lupa, Ia juga mengapresiasi masyarakat Indonesia yang masih menaruh kepercayaan terhadap Garuda Indonesia, meski tengah melewati masa-masa penuh tantangan.
"Kita tahu misi Garuda Indonesia untuk menjadi platform penggerak bangsa, dan melalui peran esensial penyedia konektivitas bagi aktivitas ekonomi, pariwisata, hingga sosial dan budaya bagi masyarakat Indonesia," ujar Erick Thohir dalam siaran video konferensi persnya, Sabtu (18/6/2022).
Menurut dia, perkembangan positif ini datang di momentum yang sangat tepat. Saat dunia telah mulai bangkit dan beradaptasi dengan pandemi, di sisi lain ekonomi pun sudah kembali bangkit menggeliat.
"Kita lihat masyarakat Indonesia sudah mulai berpergian. Kemarin saya di Bali 70 persen turis sudah kembali ke angka 70 persen untuk turis domestik. Yang internasional kemarin sudah kembali di 30 persen. Tapi Bali pun sudah mulai macet," tuturnya.
Oleh karenanya, Erick mengajak segenap pihak untuk saling mendukung Garuda Indonesia. Sehingga maskapai pelat merah tersebut bisa terbang lebih tinggi melayani rute-rute domestik sebagai strategi besarnya.
"Dan tetap ada rute penerbangan internasional yang tentu sehat. Bukan penerbangan sekadar gaya-gayaan. Umrah atau haji harus kita layani. Tapi beberapa titik kita fokus kepada domestik," kata Erick.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait