SURABAYA, iNews.id - Khofifah disebut butuh figur pendulang suara atau "vote getter" untuk wilayah Madura jika ingin kembali menang di Pilkada Jatim 2024.
Dalam sejarah politik di Jatim, wilayah Madura disebut wilayah dengan pemilik unik sehingga diperlukan perhatian khusus bagi pasangan calon kepala daerah.
"Meski tidak selalu, tapi vote getter kewilayahan ini menjadi penting untuk strategi pemenangan Pilkada," kata Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Achmad Zainul Hamdi usai sarasehan politik dengan tema "Jawa Timur Mencari Pemimpin" di Surabaya, Jumat (23/9/2022).
Khofifah sendiri memiliki histori kuat dalam perhelatan Pilkada Jatim di Madura. Pada Pilkada 2008 melawan Soekarwo, KPU bahkan menggelar 2 kali coblos ulang di wilayah Madura karena temuan kecurangan yang disebut sistematis dan masif.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Siradj menyebut nama Bupati Sumenep Achmad Fauzi sebagai alternatif pilihan calon wakil gubernur pendamping Khofifah untuk memperkuat wilayah Madura.
Nama yang disebutnya bukan tanpa alasan, karena berdasarkan simulasi survei pada 5 - 12 September 2022 kepada 1.200 responden, Khofifah akan menang telak di Pilkada Jatim jika bergandengan dengan politisi muda kader PDI-Perjuangan itu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait