Dramatis, Pekik Takbir dan Merdeka Iringi Perobekan Bendera di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya

Ali
Aksi perobekan bendera di Hotel Yamato yang diperankan siswa SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNews.id - Peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato pada tanggal 19 September 1945 silam masih hangat diingatan bangsa Indonesia. Insiden dramatis perobekan bendera merah-putih-biru yang dinaikkan Belanda itu kini menjadi titik balik perjuangan kaum muda, khususnya arek-arek Suroboyo.

Setiap tahun, tepatnya pada 10 November, hampir seluruh rakyat Indonesia merawatnya dengan berbagai aksi. Hal itu semata-mata demi memupuk jiwa nasionalisme dan mengenang jasa para pahlawan yang gugur dimedan perjuangan.

Seperti yang dilakukan oleh peserta didik Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Sejarah monumental itu menjadi tradisi yang terus dirawat. Bagi sekolah, Hari Pahlawan Nasional menjadi salah satu pendidikan karakter untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada peserta didik.

Pada Hari Pahlawan 2022 ini, suasana sekolah Kreatif seolah menjadi medan pertempuran. Baik guru maupun siswa mengenakan seragam khas para pahlawan. Berbagai refleksipun digelar. Salah satunya yakni aksi teaterikal perobekan bendera merah-putih-biru yang berkibar diatas Hotel Yamato.

Teriakan "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Merdeka, Merdeka, Merdeka", terus menggema disetiap sudut sekolah. 

Tidak lama kemudian, muncul sosok Bung Tomo naik keatas podium. Sosok yang diperankan oleh Gani ini sontak membakar semangat seluruh siswa. Dengan lantang, Gani menirukan gaya Bung Tomo yang kala itu sukses menggerakkan keberanian rakyat dengan kata-kata perlawanan.

Setelah beberapa saat Gani tampil dengan gaya Bung Tomo, seluruh peserta yang sudah terbakar semangat juangnya langsung naik keatas replika Hotel Yamato. Diantara mereka dengan sigap merobek bendera hingga tersisa merah putih.

Humas Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Agus Mulyono, mengatakan bagi Sekolah Kreatif momen Hari Pahlawan merupakan hari yang sangat spesial. Sehingga siswa dan guru tidak mau melewatkannya begitu saja.

"Hari Pahlawan adalah momen yang sangat spesial bagi anak-anak," ucapnya.

Selain orasi Bung Tomo, perobekan bendera Belanda di atas Hotel Yamato, dan upacara bendera, juga digelar beragam acara seperti nobar film perjuangan, menggambar dan mewarnai tema Pahlawan.

Pada kesempatan ini, Sekolah Kreatif bahkan membuka donasi hari Pahlawan untuk robohnya sekolah Muhammadiyah Gunung Kidul.

"Khusus penggalangan dana, ini untuk mengajarkan jiwa empati dan jiwa kepahlawanan tentang bagaimana jiwa pahlawan juga bisa diwujudkan dengan keihlasan hati untuk membantu teman-teman mereka yang sekolahnya sedang mengalami roboh," tuturnya.

Safina, salah satu siswa mengaku dengan kegiatan ini ia menjadi tahu siapa dan bagaimana Bung Tomo. "Bung Tomo  adalah pahlawan yang pidatonya hebat," katanya.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network