JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Aksi bersih-bersih terus dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengaku sudah mengantongi trik adanya korupsi pegawai-pegawai yang ada di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kebijakan bersih-bersih ini dilakukan setelah melihat adanya praktek dugaan korupsi yang merajalela di perusahaan plat merah tersebut.
"Untuk masalah bersih-bersih BUMN, saya rasa saya tidak segan-segan mendorong yang namanya kasus-kasus hukum di BUMN, kasus Jiwasraya dari 2006 itu tidak pernah dilakukan, ketegasan, tetapi Alhamdulillah saya melaporkan kepada Pak Presiden Joko Widodo dan beliau sangat mendukung," ujar Erick dikutip dari Okezone dan dilansir dari Antara, Senin (23/1/2023).
Dirinya mengaku melakukan kerjasama dengan Kejaksaan Agung dan KPK dalam mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di perusahaan pelat merah.
Erick menilai pengungkapan pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hanya permulaan lantaran banyak juga dana pensiun di BUMN yang bermasalah.
"Kemarin saya peringatkan, setelah Jiwasraya, Asabri, sekarang kita mendorong investasi audit untuk dana-dana pensiun BUMN yang kemarin saya melihat bukunya ini 35% sehat dan 65% sakit. Kita harus antisipasi karena ini bisa angkanya cukup besar," katanya.
Dia mengatakan, program bersih-bersih ini tentu tidak selesai dalam waktu singkat lantaran sudah terjadi sejak zaman dahulu. Namun, Erick meyakini pemilihan pemimpin berdasarkan kepemimpinan yang baik dan sistem yang dibangun ini yang akan bisa mengurangi korupsi.
"Tidak mungkin yang namanya perubahan itu berdasarkan hanya kepemimpinan, tanpa ada sistem yang dibangun, maupun sebaliknya," paparnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait