Rektor Untag Surabaya Minta Akreditasi Prodi S2 Komunikasi Diurus, Warek 1 Akui Sudah Kirim Dosen

Arif Ardliyanto
Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA meminta persoalan status akreditasi diselesaikan dengan cepat. Foto tangkap layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi S2 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang tercatat tak memiliki akreditasi mendapat penanganan cepat. Tim Untag Surabaya langsung turun menyelesaikan persoalan status akreditasi yang bermasalah.

Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA tidak mau persoalan status akreditasi ini berlarut. Ia mengaku telah meminta Kepala Prodi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi S2 dan Wakil Rektor (Warek) 1 Untag Surabaya Harjo Seputro, S.T., M.T mengurus semua kebutuhan administrasi akreditasi.

“Ini sudah saya suruh ngurus, Kaprodi, Dekan FISIP dan Warek 1. Semua itu harus segera teratasi,” katanya.

Mulyanto mengatakan, insiden ini menjadi renungan bagi Untag untuk segera melakukan pembenahan. Padahal, saat Prodi ini berdiri dinyatakan sudah baik, dan memiliki akreditasi baik. Namun, ia mengaku tidak mengetahui kalau statusnya tiba-tiba tidak terakreditasi.

“Sekarang semua sudah proses kok mas. Insyaallah sebelum meluluskan mahasiswa, target kami akreditasinya sangat baik,” papar dia.

Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) 1 Untag Surabaya Harjo Seputro, S.T., M.T mengatakan, sebenarnya pengajuan program studi baru ini saat mengajukan status akreditasi langsung baik, atau C tapi dengan syarat dan ketentuan. Menurut dia, untuk persoalan Prodi Ilmu Komunikasi S2 yang belum dipenuhi adalah jumlah dosennya.

“Saat pengajuan kemarin kita sudah memenuhi jumlah dosennya, minimal lima. Sehingga keluar izin tersebut. Tapi dipangkalan data ada satu yang lepas, hilang jadi ada empat. Jadi kalau njeneng cek dipangkalan data warnanya merah, karena dosen home base-nya kurang satu, hilang satu,” ujarnya.

Dengan kondisi ini, Harjo mengatakan kalau pihaknya diharuskan untuk menambah dosen. Kekuranagn dosen tersebut saat ini telah diajukan, bahkan sudah melakukan prosesnya. Hanya saja, ujar dia, penambahan dosen tersebut belum dilakukan sinkronisasi dalam system yang telag tersedia.

“Jadi kita itu menunggu petugas operator yang di sana untuk dilakukan sinkronisasi. Kita sudah melakukan pengajuan data dosen baru,” papar dia.

Sesuai data yang ada, lanjut Harjo, penambahan data dosen yang dimasukan mulai tanggal 4 April 2023. Namun, data tersebut belum juga mendapatkan respon dari petugas dari kementerian. Padadal jarak pengurusannya cukup lama. “Penambahan dosen ini sudah kita lakukan satu bulan lalu. Kita langsung komunikasikan kembali, langsung hari ini,” jelasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network