Kesederhanaan Ganjar Pranowo Pikat Wong Cilik

Firman Rachmanudin
Workshop pertanian bertema "menciptakan bibit unggul di lahan pertanian" di Dusun Gadung, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Foto/Firman

NGAWI, iNewsSurabaya.id - Menjadi sosok panutan yang dinilai sederhana dan merepresentasikan sebagai wong cilik, menjadi salah satu modal bagi Calon Presiden Ganjar Pranowo.

Kesederhanaan sosok berambut putih itu memikat para kelompok Tani di Ngawi Jawa Timur.

Inisiatif dukungan itu dipelopori sukarelawan Gus Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur yang terus melakukan berbagai kegiatan positif termasuk kepada kelompok tani. Pada Jumat (16/6/2023) lalu misalnya.

Pendukung Ganjar Pranowo itu menggelar doa bersama dan workshop pertanian bertema "menciptakan bibit unggul di lahan pertanian" di Dusun Gadung, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Sebelum acara dimulai, para peserta terlebih dahulu berdoa untuk keselamatan negeri dan kemakmuran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga mendoakan agar Ganjar Pranowo terpilih menjadi Presiden 2024-2029.

Koordinator Wilayah GGN Jatim Nadhruna'im Abdillah mengatakan, diskusi ini dapat terlaksana berkat kerjasama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Organikmat Ngompro.

"Dengan adanya workshop hari ini, petani-petani yang hadir bisa mengetahui bagaimana pupuk organik bisa menghasilkan bibit unggul pertanian di lahan petani," ujar pria yang akrab disapa Naim tersebut.

Pada kesempatan itu, GGN Jatim juga memberikan bantuan berupa lima karung bibit beras mentik wangi kepada para petani desa setempat.

Nantinya mereka akan terus memantau perkembangan hasil praktik bibit yang diberikan, untuk mengetahui apakah misi workshop yang dilakukan berjalan sukses.

"Ini sangat selaras dengan program Pak Ganjar apa yang disebut pertanian organik. Ini awal mula dimana kami mewacanakan atau secara teoritis mempelajari bagaimana menciptakan bibit unggul," jelas Naim.

Sementara itu, Joko Purwanto selaku pemateri workshop mengungkapkan, perlunya diadakan workshop ini guna memberikan pencerahan kepada para petani terkait solusi menciptakan bibit yang unggul.

Caranya yaitu dengan beralih dari pertanian konvensional yang menggunakan pupuk pestisida menjadi pertanian organik yang menggunakan pupuk kompos.

Sehingga nantinya hasil produksi yang diperoleh bisa meningkat dari segi penjualan dan kualitasnya, demi mewujudkan kehidupan petani yang lebih sejahtera.

"Diadakan workshop pada hari ini benar-benar sangat penting untuk petani yang saat ini dilanda permasalahan dibudidayanya," ungkap Joko.

"Jadi, budi daya pertanian organik ini merupakan salah satu solusi bagi petani-petani yang masih konvensional dan kami mengajak mereka untuk beralih ke budi daya pertanian organik," lanjut dia.

Joko mengaku bahwa kegiatan ini merupakan permintaan dari petani setempat yang terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo yang pro terhadap pertanian organik.

"Kami selama ini mengikuti Pak Ganjar, baik di beberapa media sosial. Jadi salah satu programnya Pak Ganjar mengajak petani ini untuk beralih ke pertanian yang ramah lingkungan (organik)," kata Joko.

"Insyaallah kalau Pak Ganjar jadi presiden nanti, kalau istiqamah programnya, nanti bertani konvensional ini diprogramkan ke petani untuk beralih ke organik. Insha Allah nanti petani bisa sejahtera," imbuhnya.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network