BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur terus mendekatkan diri pada masyarakat. Di hari lahirnya, Kanwil Kemenkumham Jatim menyapa warga Banyuwangi dengan melakukan pelayanan publik dan bakti sosial untuk pengentasan stunting (24/7).
"Kami memilih Banyuwangi sebagai tempat untuk memeriahkan peringatan hari lahir Kemenkumham yang ke-78, karena memang Banyuwangi ini sangat spesial," kata Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari.
Menurut Imam, Banyuwangi memiliki kekayaan alam yang sangat bervariasi. Mulai dari pegunungan vulkanik yang subur yakni Gunung Ijen dan Gunung Raung. Hingga lautan yang mengelilingi wilayah utara, timur dan selatan. Kondisi tersebut menjadikan Banyuwangi salah satu daerah dengan penghasil sumber daya ikan terbesar di Jawa Timur.
Kota yang dijuluki The Sunrise of Java itu juga dikelilingi oleh hutan berupa taman nasional diantaranya Baluran, Meru Betiri dan Alas Purwo. Ketiganya merupakan sumber utama oksigen bagi masyarakat Banyuwangi.
Secara budaya, Banyuwangi sangat menjunjung tinggi adat istiadat yakni kebudayaan suku Osing yang saat ini dijadikan sebagai produk wisata melalui kuliner dan festival budayanya.
"Melihat begitu besarnya potensi Banyuwangi, kami merasa perlu hadir untuk memberikan kepastian dan pelindungan hukum. Khususnya bagi masyarakat yang selama ini menggerakkan ekonomi melalui usaha-usaha kreatif dan memanfaatkan pariwisata sebagai ladang utama penggerak ekonomi," urai Imam.
Kegiatan yang dipusatkan di Taman Blambangan itu diawali dengan olahraga bersama berupa gowes mengelilingi pusat kota. "Kami juga memanfaatkan momentum ini untuk membuka pelayanan publik melalui program Pelayanan Hukum dan HAM bergerak," lanjut Imam.
Pelayanan yang diberikan beragam, seluruh elemen Kemenkumham dilibatkan untuk memeriahkan kegiatan ini. Selain pelayanan paspor, pendaftaran kekayaan intelektual seperti merek, hak cipta dan paten, ada juga pelayanan bantuan hukum gratis hingga pengaduan HAM.
Selain itu, lanjut Imam, ada juga booth untuk pelayanan pendirian perseroan perorangan, legalisasi dan apostille hingga penerbitan keterangan hak waris. Tidak itu saja, kegiatan juga dirangkaikan dengan Touring Bakti Sosial Pengentasan Stunting.
"Kami juga menyalurkan bantuan langsung untuk intervensi pengentasan masalah stunting baik untuk bayi stunting maupun bayi yang berpotensi stunting di Banyuwangi berupa 1.600 paket makanan bergizi," urai Imam.
Imam menyampaikan bahwa sumber dana untuk bakti sosial ini berasal dari tali asih sekitar 5.000 insan pengayoman di Jawa Timur. Termasuk juga dari stakeholder terkait yang tergerak menyalurkan bantuan.
"Seluruh jajaran kami, baik lapas, rutan, rupbasan, bapas, imigrasi hingga balai harta peninggalan ikut mengulurkan tangannya dalam kegiatan bakti sosial ini," urai Imam.
Kanwil Kemenkumham Jatim menyapa warga Banyuwangi dengan melakukan pelayanan publik dan bakti sosial untuk pengentasan stunting (24/7). Foto iNewsSurabaya/ist
Namun, Imam mengatakan bahwa apa yang diberikan pihaknya ini hanya sedikit. Lebih jauh, dia ingin kegiatan ini menjadi pemantik kesadaran masyarakat agar lebih peduli dalam penanganan masalah stunting.
"Karena penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya Pemerintah saja, tetapi juga setiap keluarga Indonesia," terangnya.
Masyarakat Bumi Blambangan terlihat sangat antusias menghadiri kegiatan tersebut. Kakanwil Kemenkumham Jatim didampingi Sekda Pemkab Banyuwangi Mujiono meninjau booth kegiatan
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait