SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menyebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi berbagai komoditas pertanian dan menyiapkan pasokan pangan Indonesia.
Diantaranya dengan percepatan tanam, pengembangan pupuk organik, peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung dan parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi, introduksi varietas lahan kering, diversifikasi pangan lokal, penyiapan sumber pakan hewan ternak.
"Lalu penguatan pelayanan kesehatan hewan dan pengembangan komoditas peternakan melalui closed loop," kata Harvick saat membuka pameran internasional terbesar di bidang industri peternakan dan pakan ternak di Indonesia yakni Indo Livestock 2023 Expo & Forum di Grand City Convex (GCC) Surabaya, Rabu (26/7/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif. Baik secara lapangan usaha maupun distribusinya terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan I 2023.
Pertanian bahkan disebut sebagai sektor yang paling dominan dengan angka pertumbuhannya sebesar 0,34% serta kontribusi yang mencapai 11,77% terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB).
Project Director PT Napindo Media Ashatama, Agung Wicaksono menambahkan, pihaknya ingin mendorong industri lokal untuk meningkatkan produktivitasnya dan mampu bersaing dengan kebutuhan dalam dan luar negeri (ekspor).
"Pada event kali ini kami akan memberikan anugerah yang dikemas dalam bentuk Indonesian Livestock Industry Award 2023. Apresiasi diberikan kepada para inovator di bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk menunjukkan karya ciptanya kepada publik," katanya.
Indo Livestock Expo & Forum digelar mulai 26 – 28 Juli 2023. Ini merupakan perhelatan internasional di industri peternakan, pertanian, pakan ternak, pengolahan susu, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan dan akuakultur.
Indo Livestock diselenggarakan bersamaan dengan Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2023 Expo & Forum.
Pameran dan forum ini menjadi ajang bagi para pelaku industri untuk mengembangkan jaringan bisnis dengan mempertemukan segala kepentingan dari berbagai ragam.
Selain itu, peserta juga diajak melakukan promosi digital melalui fasilitas yang telah disediakan, hingga melakukan pertemuan bisnis secara langsung dalam acara tersebut.
Ajang ini akan dihadiri lebih dari 300 peserta dari 23 negara peserta dan 7 paviliun. Antara lain, Indonesia, Thailand, China, Taiwan, Eropa, Korea Selatan, dan Australia akan memamerkan teknologi dan inovasi terkini di dunia peternakan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait