SAMPANG, iNewsSurabaya.id - Kemarau tahun ini sangat panjang dan berdampak kekeringan pada beberapa wilayah di Kabupaten Sampang, Madura. Tak main-main,dampaknya sangat terasa bagi warga yang berada di 10 kecamatan Sampang, Madura Jawa Timur.
Saking mengenaskannya, warga yang mengalami kekeringan ini harus menggali sumur di tepi sungai atau di kenal dengan 'Soro' Kata orang Madura untuk mendapatkan air bersih.
Salah satu warga Desa Tragih Kecamatan Robatal Hoiruddin mengungkap kesulitan untuk mendapatkan air bersih di musim kemarau yang panjang.
"Untuk mandi warga di desa saya harus menggali sumur kecil agar mendapatkan air bersih sedangkan air yang digunakan untuk memasak harus membeli karena sebagian sumur sudah mengering," katanya Kamis (7/9/2023)
Sementara Data BPBD Kabupaten Sampang menyebutkan setidaknya ada 10 dari 14 wilayah Kecamatan di Kabupaten Sampang yang mengalami kekeringan kritis.
Wilayah yang masuk katagori kekeringan kritis yakni Robatal, Kedungdung, Banyuates, Sokobenah, Tambelengan, Sampang, Torjun, Karang Penang, Sreseh, Pangarengan.
"Dari 10 Kecamatan itu ada sekitar 62 Desa yang mengalami kekeringan kritis namun sudah mendapatkan droping air," kata Putut Tri Cahyoko Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sampang.
Kemarau Panjang, 10 Kecamatan di Sampang Terjadi Kekeringan Kritis, Warga Gali Sumur untuk Mandi. Foto iNewsSurabaya/diwan
Menurutnya, dari 62 Desa tersebut sudah mendapatkan droping air yang berasal dari Dana bantuan BPBD Jatim senilai Rp156 juta. Realisasi droping air dibagi untuk bulan Agustus dan September 2023
"Per Desa mendapatkan dua Tangki di bulan Agustus ini, dan bulan September akan ada droping lagi tiga tengki " ujarnya.
Untuk diketahui katagori kekeringan kritis ini adalah wilayah yang terdampak berjarak 3 Kilo meter lebih dari sumber mata air.
Editor : Arif Ardliyanto