PROBOLINGGO, iNews.id - KH. Muhammad Damanhuri Romli Lahir di Jombang tanggal 8 april 1946. Ia putra ke empat al mursyid KH. Muhammad Romly Tamim dari Nyai Khodijah Lukman, dan dikenal sebagai pribadi yang tawadlu’, penyabar dan lemah lembut.
KH. Muhammad Damanhuri Romli memiliki kelebihan, ia mudah bergaul dengan siapapun tanpa memandang bulu, sehingga dikenal dekat dengan siapapun, baik itu para kiai, pejabat, pengusaha ataupun rakyat kecil di pelosok-pelosok desa sekalipun. Hal ini menyebabkan beliau diterima dan dicintai oleh banyak orang.
Masa kecil beliau dihabiskan di PP. Darul Ulum, dididik dan dibesarkan langsung oleh KH. Romly Tamim. Setelah menyelesaikan pendidikan Menengah Atas, beliau hijrah ke Malang dan melanjutkan pendidikan di sebuah Perguruan Tinggi di Malang.
Selanjutnya menyelesaikan pendidikannya dan mendapat gelar sarjana. Ia kembali ke Paterongan dan mengabdikan diri di PP. Darul Ulum yang kala itu dipimpin oleh kakak beliau Dr. KH. A Musta’in Romly.
Muhammad Damanhuri menikah dengan Nyai Hj. Diana Susilowati putri KH. Hasan Saifouridzal, Pengasuh PP. Zainul Hasan Genggong. Dan sejak saat itu ia Hijrah ke Genggong Probolinggo. Di PP. Zainul Hasan Genggong, ia turut serta aktif mengabdikan diri mengembangkan Pesantren.
Gus Lukman Qoyyiduddin Hasanul Bulqiyah yang merupakan Putra Ketiga membacakan biografi KH. Damanhuri Romli saat Peringatan Haul beliau yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Jum'at (21/1/2022).
KHM. Damanhuri Romli pernah mengabdikan diri Sebagai Sekretaris Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan, Kepala Madrasah Aliyah Zainul Hasan, Ketua STIH Zainul Hasan dan amanat-amanat lain yang beliau emban.
"Selain itu beliau mengasuh ratusan santri dan anak-anak yatim piatu yang saat ini diteruskan oleh kakak saya, dr KH M Harris Damanhuri," ungkapnya.
KHM. Damanhuri juga pernah tercatat sebagai Ketua DPW JATMI Jawa Timur dan pada tahun 1999 Menjabat sebgai ketua JATMI pusat.
"Ayahanda wafat tgl 8-8-2001, meninggalkan Umi kami, Nyai Hj Diana Susilowati dan tiga putra, dr. KH. M. Haris Damanhuri, Gus Irsyad Syamsuddin dan saya merupakan putra ketiga", lanjut Gus Boss yang merupakan nama panggilan sehari-hari.
Ia dimakamkan di makbaroh Masyayikh PP. Zainul Hasan Genggong Probolinggo. “Semoga Allah menempatkan beliau dalam naungan rahmat dan kasih sayang-Nya yang setiap tahun selalu di houli di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo,” paparnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait