SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Satoria Group menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 di Hotel Westin pada Jumat (27/10/2023). Acara tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban.
Sejumlah keluarga, relasi, rekan bisnis hingga karyawan menghadiri acara peringatan satu dekade Satoria Group itu.
"Sepuluh tahun yang lalu, banyak teman saya sering bertanya mengapa saya memutuskan untuk meninggalkan Maspion?," ucap founder dan chief executive officer (CEO) Satoria Group, Alim Satria mengawali sambutannya.
Alim Satria merupakan salah satu direktur pelaksana Maspion Group sejak tahun 1976 hingga 2013. Alim Satria sendiri adalah saudara Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus. Maspion Group didirikan oleh Alim Husein, ayah dari Alim Satria dan juga Alim Markus.
"Maspion memang sudah menjadi perusahaan yang kuat dan terkenal. Bisnisnya sedang berada di puncaknya. Namun, seperti pepatah yang mengatakan “Tidak ada yang pesta yang berlangsung selamanya"," sambung Alim Satria melanjutkan sambutannya.
Pebisnis kelahiran Surabaya, 24 Juni 1954 ini mengungkapkan bahwa, terkadang perlu juga untuk bergerak maju ke arah yang berbeda. Namun dirinya yakin bahwa kepergiannya dari Maspion Group tidak akan berdampak buruk pada perusahaan tersebut.
"Saya telah bekerja di Maspion selama 37 tahun. Mengalami berbagai lika-liku, serta berhasil mengerjakan banyak proyek yang sukses. Saya telah memberikan kontribusi besar dalam perusahaan. Tetapi sebagai seorang pengusaha, saya ingin mencari tantangan baru. Selain itu, sebagai seorang ayah, saya juga ingin anak- anak saya tumbuh dan mandiri," ungkap Alim
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, lanjut dia, dirinya mendapat ide untuk memulai bisnis sendiri. Sebab, jika semua anaknya bekerja di Maspion, meskipun akan hidup dengan nyaman, mereka mungkin akan kehilangan rasa tanggung jawab dan semangat perjuangan.
"Dengan keputusan saya untuk memulai usaha sendiri. Saya akan berjuang sendirian dan anak-anak saya akan datang membantu saya. Dalam hal ini, secara tidak langsung, saya memberikan anak-anak saya platform untuk belajar tentang perjuangan dan pengalaman menghadapi tantangan," terangnya.
Sepuluh tahun yang lalu saat Alim Satria di awal perjalanan berbisnis, semuanya adalah tanda tanya besar. Bahkan dia harus menyewa kantor. Memilih industri, mengamankan dana, membeli tanah, peralatan, membangun fasilitas pabrik dan kantor. Semuanya harus dimulai dari nol.
"Rasa pahit manis dalam proses ini hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri. Rasanya seperti perjalanan yang penuh warna di dalam hati," ujar Alim Satria.
Dengan perkembangan perusahaan, imbuhnya, dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberikan pengenalan tentang perkembangan Satoria Group dan juga pengaturan pekerjaan ke depan.
Putri sulung, Sophy Octavia Alim, menjabat sebagai Wakil Presiden Satoria Group, dan bertanggung jawab atas berbagai proyek, termasuk Satoria Hotel, sebuah hotel berbintang empat di kota Yogyakarta.
Anak sulung, Irwanto Alim, bertanggung jawab untuk mengelola Satoria Tower dan Satoria Konjac Industri di Satoria Group. Satoria Tower sendiri adalah gedung perkantoran berbintang lima di Surabaya, di mana kantor pusat kami berada.
Sementara itu, Satoria Konjac Industri memproduksi berbagai produk terkait konjac seperti bubuk konjac, beras konjac, dan mi konjac.
Anak kedua, Adi Pranoto Alim, bertanggung jawab untuk mengelola Satoria Aneka Industri, yang bergerak dalam produksi produk farmasi.
Saat ini, perusahaan telah memiliki 2 jalur produksi besar untuk cairan infus dengan total produksi tahunan mencapai 120 juta botol, menjadikannya pabrik infus terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 35%.
Selain itu, perusahaan juga memiliki jalur produksi ampul untuk obat dalam bentuk cairan dengan ukuran mulai dari 1 hingga 25 mililiter. Di masa depan, Satoria Aneka berencana untuk mengembangkan produksi insulin dan vaksin.
nak bungsu, Viendy Susilo Alim, bertanggung jawab atas manajemen Satoria Agro Industri, sebuah perusahaan yang berfokus pada produksi berbagai jenis makanan.
Produk-produk utama mereka termasuk Digestive Resistant Maltodekstrin atau Serat Fiber Larut, santan kelapa bubuk, biskuit, dan makanan lainnya.
Produk dari Satoria Agro Industri telah diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk seluruh negara di Asia Tenggara, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Kanada, Belanda, Tiongkok, Jepang, Korea, negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan lainnya.
Selain itu, Satoria Agro juga mendapat kepercayaan dari perusahaan multinasional seperti Givaudan dari Swiss dan Nestlé Global. Mereka telah secara konsisten menggunakan layanan produksi OEM atau Toll Manufacturing dari Satoria Agro.
Selain pabrik dan hotel, Satoria Group juga memiliki perusahaan lain seperti Satoria Distribusi Lestari, perusahaan ini bertanggung jawab dalam distribusi produk farmasi dan peralatan medis.
"Kami juga memiliki sebuah entertainment center di Bali, yaitu LXXY club. Selain itu, kami juga memiliki Satoria Bayshore, sebuah proyek real estate mewah yang terletak di Pulau Bali," ungkap Alim Satria.
Alim Satria menyampaikan, selama 10 tahun terakhir ini dirinya telah memimpin dan membimbing anak-anaknya dalam perjalanan merintis bisnis bersama.
"Anak-anak adalah masa depan kita. Kelanjutan dari kehidupan kita, dan merupakan pewaris perusahaan ini. Saya sangat bersyukur memiliki empat anak yang luar biasa, yang semuanya rajin dan mampu berdiri sendiri," pungkasnya
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait