SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Direktorat Disabilitas Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Edufair 2023. Pameran anak disabilitas ini bertema "Inclusive Horizons: Bridging Abilities, Expanding Possibilities!" Sabtu, 18 November 2023di Lapangan Rektorat UNESA, Surabaya.
Acara tersebut menampilkan talenta-talenta terbaik siswa disabilitas dan menjadi wadah interaksi berbagai pihak dalam dunia inklusi melalui berbagai agenda seperti Launching Sheltered Workshop and Training Center Disability, Disability Got Talent, Bazar UMKM Disabilitas Nusantara, Payung Fantasi, Jalan Sehat, hingga Lomba Catur Tunanetra.
Ketua Panitia, Diah Anggraeny, S.Pd. M.Pd, mengatakan, acara ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pembeda yang utama adalah pada tahun ini terdapat sejumlah kolaborasi dengan lembaga mitra. “Kegiatan ini menekankan kembali bahwa individu disabilitas dengan berbagai kemampuan tidak hanya digerakkan tetapi juga difasilitasi. Ada 1500 anak-anak disabilitas dari 80 sekolah baik SLB maupun sekolah inklusi. Dengan kegiatan ini, mereka terfasilitasi bakatnya dengan mengikuti Disability Got Talent, Lomba Payung Fantasi, dan Lomba Catur Tunanetra Nasional yang pertama diselenggarakan” ungkapnya.
Tahun ini, UNESA juga membuka Sheltered Workshop and Training Center Disability yang turut di launching pada kegiatan tersebut. Dr. Wagino, M.Pd., Direktur Disabilitas UNESA mengatakan bahwa Shelter Workshop merupakan inovasi berkelanjutan dari UNESA yang ditujukan bagi penyandang disabilitas dan berlokasi di Kampus 4 UNESA, Gedangan, Sidoarjo.
“Shelter workshop yang kita inisiasi adalah sebuah lembaga pelatihan dimana tidak hanya mahasiswa disabilitas dari UNESA tetapi juga dapat diikuti mahasiswa disabilitas lain serta menjadi ajang mahasiswa PLB UNESA untuk menerapkan ilmunya” ungkapnya.
Prof. Dr. Budiyanto, M.Pd guru besar di bidang disabilitas FIP UNESA menambahkan bahwa dengan dibentuknya lembaga Shelter Workshop akan memberikan pelatihan dari praktisi-praktisi Dudi (Dunia Usaha dan Dunia Industri) sehingga mahasiswa disabilitas juga bisa mengetahui apa yang ada di lapangan.
“Mereka juga bisa mendapat sertifikasi kompetensi yang terukur terutama dari Balai Diklat Industri Surabaya, sehingga kemampuan mereka memang benar-benar terukur dan diakui” ujarnya. Kedepan, mahasiswa UNESA dapat menjalankan magang dan MBKM di Shelter Workshop tersebut yang akan menunjang IKU UNESA juga.
Sementara itu, Junaidi Budi Prihanto, S.KM., M.KM., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan UNESA, berharap kegiatan ini menjadi ajang pameran riset-riset disabilitas, yang akan mendukung UNESA mengembangkan Shelter Workshop di kampus 4 Sidoarjo, sehingga bisa memberikan bekal keterampilan mempersiapkan disabilitas siap kerja.
"Kami berharap bisa menghasilkan produk bernilai jual sehingga menjadi ekosistem pendidikan yang mengkolaborasikan dunia usaha, masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi dan menjadi model pendidikan disabilitas di perguruan tinggi” harapnya.
Dalam Edufair Disability 2023 juga dilaksanakan penandatangan MoU bersama sejumlah mitra, mulai dari PT. Rafatex Indo Garment, PT. Kekean Primanda Indonesia, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Balai Diklat Industri Surabaya, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur, Junior Chamber International (JCI) Jatim, Wismilak Foundation, dan Ketua DPD Indonesia Maju.
Apresiasi dan harapan juga disampaikan oleh pihak mitra, seperti Ketua Aprisindo Jatim, Winyoto Gunawan yang menyampaikan bahwa dirinya berkomitmen menggandeng para disabilitas untuk menciptakan lingkungan kerja industri yang lebih inklusif.
Senada, President Junior Chamber International (JCI) Jatim, Herman Limbono mengungkapkan bahwa JCI terus menggabungkan kesetaraan disabilitas salah satunya dengan memberikan beasiswa dan mendorong terciptanya awareness kepada penyandang disabilitas.
Anestesya Ftaraya dari Wismilak Foundation mengungkapkan bahwa dengan kolaborasi yang dijalin merupakan inisiatif yang baik terutama penerapan pentahelix (masyarakat, akademisi, pemerintah, industri dan media).
“Kami berharap kegiatan ini terus berjalan tidak hanya sekali ini saja tetapi berkelanjutan, karena disini kami belajar bahwa semangat inklusivitas adalah sebuah perjalanan dalam semua lini kehidupan” ungkapnya.
Ketua DPD Indonesia Maju Jawa Timur, Iis Hendro Gunawan mengatakan bahwa UNESA merupakan lembaga yang sangat konsisten dalam memfasilitasi disabilitas. Dibuktikan sejak ia pertama kali mengikuti kegiatan Walk for Autism di UNESA pada 2018 sampai saat ini konsistensi tersebut masih terjaga.
Dari pihaknya sendiri juga menyediakan Kontak Career Disabilitas yang menjadi rumah bergabungnya ratusan pengusaha yang siap untuk menempatkan tenaga kerja disabilitas. “Ternyata banyak dari mereka ingin membentuk perusahaan yang inklusif, kami dari DPP Indonesia Maju, berpesan kepada para disabilitas bahwa disabilitas itu is able jangan pernah merasa lebih rendah atas apapun karena kita semua bersama dan bisa, mari bersama mendukung teman-teman disabilitas” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait