AMBON, iNewsSurabaya.id - Kanwil Kemenkumham Maluku menggandeng PWI Provinsi Maluku menggelar pelatihan peningkatan kehumasan dan pelatihan jurnalistik. Kegiatan yang diikuti 20 Unit Pelaksana Teknis (UPT) secara luring dan daring tersebut untuk meningkatkan peran humas dalam memberikan beragam informasi kepada masyarakat menyangkut kinerjanya.
Hadir sebagai pembicara, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku, Sherly Lootje Pattipawae dan Pimpinan Redaksi Harian Memorandum Jawa Timur, Sujatmiko.
Kakanwil Kemenkumham Maluku, Hendro Tri Prasetyo mengatakan, bahwa peranan humas sangatlah penting bagi suatu instansi Pemerintahan. Hal itu bertujuan untuk membangun kepercayaan publik serta meningkatkan citra yang baik melalui pemberitaan dan penyebarluasan informasi yang positif.
"Humas merupakan ujung tombak dalam penyampaian informasi kinerja baik internal maupun eksternal. Humas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pengelolaan informasi di setiap instansi, serta mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam mensukseskan berbagai program pemerintah yang hasilnya dapat dinikmati oleh publik," ujar Hendro.
Mantan Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim ini berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan jajaran kehumasan Kanwil Kemenkumham Maluku tentang fungsi kehumasan.
“Sehingga mampu beradaptasi dengan mentrasformasikan diri dalam paradigma baru komunikasi pemerintah. Humas juga harus mampu merubah cara pandang dari bekerja secara linier dan menunggu perintah atasan menjadi visioner dan kreatif serta inovatif. Termasuk memiliki kompetensi layaknya seorang chief editor atau newsroom head, terutama dalam meningkatkan kemampuan menghasilkan konten komunikasi publik yang menarik, lebih padat, berisi, inovatif dan kreatif," pungkasnya.
Menurut Sujatmiko yang menyampaikan materi Peran Kehumasan dengan Media, banyak hal yang bisa dilakukan bidang humas dalam menjalin hubungan baik dengan media. Termasuk bagaimana mencari solusi mengatasi isu negatif di ranah digital.
"Menjadikan jurnalis sebagai sahabat bukan hanya pewarta, sangat penting. Karena dengan pola ini akan menjadi berkesinambungan. Artinya, butuh dengan media tidak hanya sekadar saat siaran pers saja. Komunikasi secara reguler sangat penting. Bukan hanya saat sedang 'butuh'. Tetapi menanyakan kabar menjadi sangat berarti," imbuh pengurus PWI Jatim Bidang Kementerian Hukum dan HAM ini.
Sementara itu, Sherly Lootje Pattipawae, pada kesempatan tersebut lebih pada memberikan materi menyangkut metode penulisan berita yang layak siar. Bagaimana sebuah berita itu dibuat, hingga siap untuk dipublikasikan, semua harus terkonfirmasi.
"Memang ini sebuah tantangan bagi bidang kehumasan. Teman-teman ini, bukan dicetak untuk jadi seorang wartawan. Tetapi kebutuhan organisasilah yang harus membuat mereka dituntut bisa menjalankan tupoksinya. Semisal membuat berita menyangkut berbagai kegiatan untuk disampaikan kepada masyarakat," urai Pimpinan Redaksi Harian Siwalima ini.
Sekadar diketahui, kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kakanwil Kemenkumham Maluku, Hendro Tri Prasetyo didampingi Kepala Divisi Administrasi, Slamet Pramoedji, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ernie Nurheyanti Miceleni, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Maizar dan Seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Kota Ambon.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait