SURABAYA, iNews.id - Industri perhotelan di tahun 2022 ini diyakini bangkit dan tumbuh kembali setelah kinerjanya menjadi paling terdampak selama pandemi COVID-19 ini.
Hal tersebut berdasarkan data tingkat hunian rata-rata kamar Hotel di Jatim pada November dan Desember 2021 yang mencapai lebih dari 50 persen. Bahkan beberapa hotel di kota atau kabupaten untuk segmen bisnis, okupansi sudah diatas 80-90 persen.
Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Jawa Timur (Jatim), Mochamad Soleh mengatakan, program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah telah meningkatkan optimisme pengusaha hotel pada 2022, khususnya di Jatim.
"Ekonomi Jatim dan nasional sudah mulai bergerak lagi. Meski masih dibayangi kehadiran varian baru COVID-19, yaitu Omicron, yang dikuatirkan bisa meningkatkan jumlah penderita," kata Soleh, di sela kegiatan rebranding pengelolaan Namira Syariah Hotel Surabaya (NSHS), Selasa (1/2/2022).
Dia menambahkan, masifnya vaksinasi dari pemerintah dan pihak swasta, ikut mendorong pasar untuk hotel ini bergerak. Berbagai kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas hotel mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pihaknya memprediksi, tingkat hunian atau okupansi hotel di Jatim akan kembali naik sekitar 30 persen pada Februari 2022.
“Namun untuk Januari 2022 diperkirakan lebih rendah Desember 2021, karena siklus bisnis awal tahun yang cenderung masih rendah. Tapi bukan karena COVID-19," beber Soleh.
Direktur PT Griya Lestari Hotel, sebagai pemilik Namira Hotel, Ramzi M Bawazir menyatakan, okupansi hotel sudah menunjukkan tren positif. Bahkan, pihaknya berencana mengembangkan Namira Hotel ke beberapa wilayah karena kinerja yang terus membaik.
“Layanan hotel syariah kini bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim,” katanya.
Saat ini selain Namira di Surabaya, lanjut dia, Namira juga ada di Pekalongan dan sedang disiapkan Namira di Balikpapan dan Lombok.
Khusus di NSHS, nilai lebih lainnya adalah lokasinya yang cukup strategis. Yaitu di kawasan Masjid Agung Nasional Surabaya (MAS) Al Akbar. Banyak kegiatan yang dulu digelar di MAS, yang memberi dampak pada NSHS.
“Memang saat ini belum ada kegiatan besar di MAS, tapi kami sudah ada layanan minimalis untuk kegiatan ijab qabul pernikahan di MAS,” terangnya
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait