BOYOLALI, iNewsSurabaya.id - Video menampilkan aksi kekerasan oknum anggota TNI terhadap pendukung Ganjar-Mahfud viral di media sosial X, Sabtu (30/12/2023) sore. Sejumlah warganet dan pegiat sosial membagikan ulang video berdurasi sekitar 30 detik tersebut.
Pengamat komunikasi politik, Prof Dr. Henri Subiakto ikut menyoroti peristiwa itu melalui akun media sosial X miliknya @henrysubiakto. Dalam keterangan yang dia tulis, dirinya sangat menyayangkan adanya peristiwa kekerasan di saat suhu politik di tanah air sedang menghangat.
Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu juga menyebut, peristiwa tersebut seolah mengulang persitiwa yang terjadi pada era orde baru (orba).
“Video yg menunjukkan, adanya beberapa oknum berpakaian preman melakukan kekerasan terhadap pengendara yg lewat di depan sebuah markas tentara. Kebetulan yang dianiaya itu berasal dari relawan pasangan capres tertentu. Video ini dikabarkan terjadi di daerah Boyolali. Kenapa harus ada kekerasan di saat politik sedang menghangat seperti sekarang? Kok kejadian seperti ini kayak mengulang suasana di Era Orde Baru dulu?,” tulisnya, Sabtu (30/12/2023).
Diberitakan sebelumnya, video peristiwa penganiayaan oknum TNI terhadap pendukung Ganjar-Mahfud ini dibagikan ulang para netizen dan viral di media sosial X. Mereka juga menyoroti tindakan kekerasan yang dilakukan oknum TNI seperti yang terekam dalam video.
Misalnya pegiat media sosial @Gus_Raharjo. Ia mengunggah video tersebut dengan memberikan keterangan bahwa pengendara motor yang dicegat adalah relawan Ganjar-Mahfud. Menurutnya, tindak pelanggaran lalu-lintas semestinya ditindak anggota kepolisian lalu-lintas, bukan anggota TNI.
“Mereka bukan Pencuri kenapa se kejam ini ?? Kalo mereka melanggar lalu lintas Itu Tugas Polisi satlantas bukan Tentara . Jalan yang dilintasi juga Jalan Provinsi bukan masuk halaman TNI . Keterangan : Relawan Ganjar-mahfud di hajar TNI di Boyolali.” @Gus_Raharjo, Sabtu (30/12/2023).
Begitu juga akun @Paltiwest yang juga ikut membagikan video tersebut berikut keterangan kronologi yang dia dapatkan. Dalam keterangan yang dia tulis, pengendara motor yang dicegat adalah relawan Ganjar-Mahfud yang baru saja pulan dari mengikuti acara kampanye di Boyolali.
Setelah dicegat oleh oknum TNI dari Batalion 408, premotor tersebut kemudian dibawa ke dalam pos penjagaan selanjutnya dianiaya. Ia juga menyebut, pemotor tersebut dicegat lantaran memakai knalpot brong pada motornya.
“Kronologi yang saya dapatkan.. Relawan Ganjar baru ikuti acara di Boyolali dan setelah selesai rencana pulang ternyata di cegat oknum TNI dari batalion 408 dan relawan dicegat lalu di bawa masuk pos penjagaan selanjutnya dianiaya.. Alasan naik motor dengan knalpot breng, padahal itu jalan raya provinsi jalan bus dan truck besar.. lokasi di lampu merah sonolayu kabupaten Boyolali Jateng.. Parah banget ini mah..”tulis akun @Paltiwest.
Informasi yang dihimpun di lokasi, ada tujuh relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang menjadi korban tindak penganiayaan oknum aparat TNI. Dari tujuh korban, dua di antaranya mengalami luka berat dan kini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, pihak TNI membenarkan adanya peristiwa penganiayaan tersebut dilakukan oleh anggota TNI. Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar mengatakan pihaknya sedang memeriksa oknum anggota TNI yang melakukan penganiayaan di Denpom Surakarta.
"Oknum tersebut saat ini dalam proses pemeriksaan Denpom Surakarta," kata Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar, Sabtu (30/12/2023).
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait