SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan HAM KSP, Jaleswari Pramodhawardani mengajak kaum perempuan Jawa Timur untuk aktif dan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 mendatang. Perempuan perlu melihat rekam jejak calon pemimpin untuk Indonesia lima tahun kedepan.
"Perempuan jangan alergi politik," ujarnya saat menjadi keynote speaker dialog "Suara Perempuan Jatim, Ruang Dialog 1.000 Perempuan Bersama Deputi Inklusi KSP dengan Kelompok Rentan, Mahasiswi dan Seluruh Civitas Akademika Lintas Kampus se-Jawa Timur di Unitomo Surabaya, Sabtu (13/1/2024).
Dia mengungkapkan, selama ini kaum perempuan memiliki suara istimewa, namun jarang disapa. Karenanya, Jales yang juga menjabat sebagai deputi inklusi TPN Ganjar Mahfud memfokuskan diri salah satunya perempuan dan disabilitas yang selama ini kurang diperhatikan.
Dalam dialog ini menurut Jales, menjadi pesan penting yang akan disampaikan kepada pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud. Dimana jika pasangan nomor urut 3 itu meraih kepercayaan masyarakat untuk menjadi presiden dan wakil presiden maka hasil dari dialog ini akan dimasukkan ke dalam kebijakan yang berpihak bagi perempuan dan kaum disabilitas.
"Kalau pak Ganjar dan pak Mahfud menang insyaallah kita akan masukkan ke dalam kebijakan yang ada," katanya.
Ia juga berpesan bahwa pada tanggal 14 Februari nanti, seluruh masyarakat Indonesia perlu hadir untuk memberikan suaranya di TPS. Selain itu, masyarakat juga harus turut serta untuk menjaga agar pemilu berjalan damai.
"Semoga seperti harapan banyak orang tadi pemilu berjalan damai dan kita harus mengawalnya, satu suara sangat berharga," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu panelis yang merupakan pembina Generasi Merdeka Evi Ratnasari mengungkapkan apresiasinya terhadap Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang hadir dan memberikan ruang dialog bersama Kelompok Rentan, Mahasiswi dan Seluruh Civitas Akademika Lintas Kampus se-Jawa Timur.
"Saya pribadi ingin mengapresiasi Deputi Inklusi dari TPN Ganjar-Mahfud karena mereka menginisiasi dialog ini. Ini jadi kesempatan untuk mendengar aspirasi perempuan," tegasnya.
Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang mampu merespon berbagai persoalan dan memberikan solusi yang konkret dan visioner dalam jangka panjang. Seperti halnya yang dilakukan TPN Ganjar-Mahfud melalui deputi inklusi.
Melalui dialog ini, dinilai telah sukses membuka ruang seluas-luasnya untuk menampung aspirasi rakyat Indonesia.
"Ruang dialog ini jadi penting untuk mengingatkan lagi memilih pemimpin tidak hanya berdasarkan sesuatu yang viral atau sensasi, tetapi mengingatkan kepada pemilih terutama perempuan dan anak muda untuk punya alasan dalam menentukan pilihan," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait