Pemkot Surabaya Tata Ulang Wisata Kenjeran, Air Mancur Bakal Mirip TMII, Biayanya Capai Rp 23 Miliar

Arif Ardliyanto
Pemkot Surabaya Tata Ulang Wisata Kenjeran. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengumumkan rencana penataan kawasan Tempat Hiburan Pantai (THP) Kenjeran tahun ini. Jumlah anggaran yang disiapkan mencapai Rp 23 miliar. 

Penataan proyek ini tidak hanya bertujuan memperindah destinasi wisata pesisir, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Kota Surabaya. Menurut Iman Kristian, Kabid Bangunan Gedung DPRKPP Kota Surabaya, THP Kenjeran akan diubah menjadi destinasi yang lebih menarik dengan tambahan wahana, fasilitas, dan atraksi air mancur berkonsep baru. 

Kejutan lainnya adalah kehadiran pasir pantai, memberikan pengalaman bermain anak-anak yang menyenangkan seperti di pantai pada umumnya. Proses lelang masih dalam tahap menunggu, tetapi warga dapat berharap pada proyek besar ini di tahun 2024.

"Untuk Pantai Kenjeran sekitar Rp 23 miliar,” kata Iman, saat ditemui di kantornya, Senin (22/1/2024). 

Iman menjelaskan, nantinya THP Kenjeran akan dipercantik dengan berbagai hal menarik. Mulai dari wahana baru, fasilitas baru, dan ada pula atraksi air mancur dengan konsep baru. Bukan itu saja, nantinya juga bakalan ada pasir pantai yang bisa digunakan sebagai tempat bermain anak-anak seperti di pantai pada umumnya. 

Nantinya, air mancur menari yang berada di Jembatan Suroboyo itu akan dimodifikasi. Setelah itu, ditambah pertunjukan laser show dan video mapping. “Harapannya jadi tempat destinasi baru, makannya kita butuh area pantai itu sebenarnya biar orang yang datang ke situ tambah banyak,” jelas Iman. 

Video mapping pada pertunjukan air mancur ini, nantinya bakal mirip seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan yang berada di negara Singapura. Selain itu, nantinya Pemkot Surabaya juga akan melakukan pengurukan lahan di kawasan tersebut. Selain untuk mempercantik, juga untuk meningkatkan kesejahteraan warga nelayan di kawasan pesisir Kenjeran, serta sebagai proteksi banjir rob.

Karena, di kawasan tersebut akan dibuat tanggul terlebih dahulu, kemudian lumpur yang berada di pesisir Kenjeran itu akan disedot. Akan tetapi, saat ini Pemkot Surabaya sedang mengurus proses perizinan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI). “Untuk start (memulai) ini ya harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari provinsi. Sudah diproses,” terangnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, untuk meningkatkan penghasilan warga nelayan, pemkot tak hanya memberikan intervensi berupa alat tangkap ikan dan perahu saja. Akan tetapi, juga akan memberikan akses jalan untuk mempermudah nelayan ketika akan melaut.

“Ketika laut ini surut, maka itu (perahu nelayan) tidak bisa sampai ke dermaganya. Atau ketika mau berangkat, juga sulit, banyak lumpur yang ada di sana. Sehingga, ketika kami diskusi dengan nelayan, satu-satunya jalan adalah dibuatkan akses jalan,” jelas Wali Kota Eri, usai memberikan bantuan alat tangkap ikan di Romokalisari Adventure Land, (30/11/2023). 

Untuk mengatasi masalah akses tersebut, kemudian Wali Kota Eri mengusulkan kepada KKP RI untuk meminta izin melakukan pengerukan lumpur yang nantinya bakal digunakan sebagai akses keluar, dan masuknya perahu nelayan. “Tim dari KKP sudah melakukan pengkajian,” ujarnya. 

Wali Kota Eri menambahkan, pengerukan untuk akses perahu nelayan itu, rencananya akan dilakukan di kawasan pesisir pantai Bulak dan Kenjeran. “Karena ini akan memberikan kesejahteraan untuk nelayan di Kota Surabaya. Karena memang itu (laut) kalau surut kan nemen (parah),” pungkasnya

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network