SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Polemik baju biru belum selesai, kini muncul kabar Eri Cahyadi mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar maju dalam Pemilihan Pemilu (Pilwali) Surabaya. Fakta ini kembali memunculkan informasi-informasi tak menentu, ada sinyal Wali Kota Surabaya itu semakin mantap maju melalui partai lain.
Kondisi ini semakin menguat seiring dengan kiprah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang dianggap tak serius turun memenangkan Pasangan Calon (Paslon) PDI Perjuangan, Ganjar-Mahfud. Tak banyak aktivitas Eri untuk Paslon 03, karena publikasi-publikasi pemenangan yang dilakukan Eri Cahyadi juga tak begitu banyak.
Berbeda dengan publikasi-publikasi dari Pemkot Surabaya, Eri terlihat eksis untuk publikasi kebijakan-kebijakan dari pemerintahan. Kondisi ini yang membuat muncul adanya spekulasi, Eri bakal maju dengan menggunakan kendaraan yang berbeda.
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono saat dikonfirmasi masih belum memikirkan rencana memberi rekomendasi Eri Cahyadi di Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya.
Namun di sisi lain, Eri Cahyadi sudah mengantongi rekom tersirat dari Golkar Surabaya. Akankah hal ini membuat PDI Perjuangan cemburu?
"Itu hak Golkar. Tapi yang pasti PDI Perjuangan hanya fokus menang di 14 Februari," kata Adi, sata ditemui usai Rapat Paripurna di Kantor DPRD Surabaya, Rabu (7/2/2024) lalu.
Adi menambahkan, Pilwali Surabaya masih lama. Ia belum memikirkan strategi kemenangan untuk Kepala Daerah. Namun saat ditanya, Adi memberi sinyal jika Pilwali Surabaya nanti ada banyak cadangan kader yang berkompeten. Hal itu tersirat dari beberapa ungkapan Adi yang masih bimbang untuk mengusung Eri kembali.
"Engko mari Pemilu (nanti habis Pemilu) iya nanti dipikirkan. Nanti dipikirkan setelah Pemilu, dipikirkan lho ya. Baru dipikirkan," imbuh Ketua DPRD Surabaya itu.
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono. Foto iNewsSurabaya/ist
Adi menerangkan pihaknya saat ini hanya fokus soal kemenangan PDI Perjuangan di Surabaya dan keutuhan suara Ganjar-Mahfud MD. Pihaknya telah merekrut puluhan ribu saksi yang nantinya bersiaga di setiap TPS di seluruh Kota Pahlawan.
"Jangan sampai nanti ada kemudian, ada suara-suara siluman yang kemudian itu tidak fair dengan pesta demokrasi yang diatur dalam undang-undang," ujar Adi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait