PROBOLINGGO, iNews.id – Kopi menjadi minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Masing-masing daerah memiliki kekhasan kopi tersendiri, begitu juga Probolinggo yang memiliki kopi khusus hasil alam.
Potensi alam ini diketahui Gus Haris panggilan dr Mohammad Haris Damanhuri, M.Kes, namun ia mengaku prihatin karena kopi Probolinggi tidak bisa berkembang di nasional. Ia bertekat untuk mengenalkan kopi Probolinggo ke tingkat nasional bahkan internasional. Keinginan ini langsung diwujudkan dengan mengelar ‘Muktamar Kopi Probolinggo’. Acara ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.
Tak main-main, event ini mendapat respon dari banyak kalangan, ada daya tarik tersendiri bagi pecinta kopi. Pasalnya Mukhtamar kopi kali ini ada berbagai macam kopi yang disuguhkan, mulai dari kopi Arabika, kopi nangka, kopi kobra yang merupakan khas dari Kecamatan Tiris, tak hanya itu di daerah tersebut juga mengembangkan kopi yang berasal dari Brazil dan Kolombia. “Kita memiliki kopi khusus, tapi mengapa kita kalah dengan Bondowoso. Saya ingin kopi Probolinggo bias dikenal di nasional bahkan internasional,” kata Gus Haris.
Mukatmar kopi Probolinggo ingin dikenal ke tingkat nasional bahkan internasional
Menurut Gus Haris yang menjadi inisiator Mukhtamar Kopi mengatakan di Probolinggo ada kopi unik yakni kopi Brazil-Kolombia yang merupakan hasil inovasi yang mengkombinasi keduanya, atau dilakukan penyetekan menjadi satu pohon kopi. Saat ini kopi ini mulai di budidaya dan dikembangkan oleh masyarakat Tiris dan sekitarnya.
"Hal tersebut merupakan inovasi bagi petani kopi maupun pencinta kopi untuk bisa merasakan rasa yang berbeda dan memiliki kenikmatan tersendiri," paparnya. mendongkrak ekonomi keluarga maupun daerah setempat.
"Dengan inovasi tersebut kita tidak akan kalah saing dengan daerah lain sehingga ekonomi daerah tersebut bisa selalu berkembang," terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait