SURABAYA, iNews.id - Jenderal TNI Dudung Abdurahman, diberi amanat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Putra kelahiran Bandung, Jawa Barat, tanggal 19 November 1965 ini sebelumnya adalah Panglima Komando Strategis Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ke-42 dan pernah juga menjabat Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya) ke-34.
Pada tahun 1981 ketika dirinya kelas 2 SMP, ayahnya yang bernama Nasuha bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Bakangdam III/ Siliwangi meninggal dunia.
Untuk membantu perekonomian keluarga, akhirnya dirinya mencari nafkah sebagai loper koran. Pekerjaan tersebut dilakukan sebelum dia berangkat ke sekolah.
Sejak kecil Jenderal TNI Dudung Abdurahman, telah bercita-cita dan membulatkan tekad ingin menjadi tentara dan profesi itu selalu memanggil karena dirinya hidup dan tinggal di barak. Profesi itu sangat didambakan sebagai upaya meringankan beban hidup ibunya untuk membiayai 8 saudara kandungnya.
Kepedihan hidupnya di masa kecil dan kepatuhan serta cintanya kepada kedua orang tuanyalah yang menjadi pendorong semangat sampai titik tertinggi.
Jenderal Dudung termasuk dari keluarga yang baik dan dermawan. Dari keluarganya, ia mewakafkan tanah untuk Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidir di Klapanunggal Bogor, yang diasuh oleh Asy-Syaikh Muhammad Al-Khidir.
Jenderal Dudung berhasil menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung, dari tahun 1972 sampai tahun 1985. Lulus SMA tahun 1985 lalu mendaftar Akabri (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) Darat. Dirinya melaksanakan pendidikan Akmil sampai tahun 1988 dari Satuan Infanteri dengan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda).
Disisi lain, nama Dudung Abdurahman bukan nama asing sebagai prajurit TNI yang sempat viral beberapa waktu lalu. Sebelum menjabat Pangkostrad, Dudung mengemban tugas sebagai Pangdam Jaya. Jenderal Dudung pernah mendapat sorotan tajam tatkala bersikap tegas memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab pada akhir tahun 2020 yang lalu.
Bukan hanya itu, Jenderal Dudung juga memberantas debt collector atau mata elang (matel). Dirinya memberantas mata elang dipicu saat anggotanya, Serda Nurhadi anggota Babinsa Semper Timur, Kodim 0502 Jakarta Utara di Semper.
Serda Nurhadi pada saat itu dihadang oleh kawananpenagih hutang tersebut padahal anggota itu sedang membawa orang sakit menuju ke rumah sakit.
Dengan lantang, Jenderal Dudung mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan bapak Kapolda Metro Jaya untuk menghentikan perilaku-perilaku debt collector semacam itu.
“Tidak ada karena kekuasaan tertentu yang memanfaatkan pihak-pihak tertentu sehingga menggunakan cara premanisme termasuk premanisme yang lain,” ujarnya.
Sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI tentu sudah banyak dia emban diantaranya sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) 0418 di Palembang pada tahun 2006-2008. Kemudian diangkat menjadi Asisten Personil Kepala Staf Daerah Militer (Aspers Kasdam) VII/ Wirabuana pada tahun 2010-2011.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Militer (Wagub Akmil) periode tahun 2015-2016, dia diangkat menjadi Komandan Resimen Induk Kodam (Danridam) II/ Sriwijaya periode tahun 2011-2012. Karirnya kian meningkat menjadi Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat periode tahun 2017-2018.
Setelah memegang jabatan Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat selama setahun yaitu tahun 2016-2017, dirinya mendapat kehormatan dengan diangkat menjadi Gubernur Akademi Militer dari tahun 2018-2020.
Selanjutnya karir Jenderal Dudung kian mentereng hingga diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya ke-34, pada tanggal 27 Juli 2020 oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat itu yaitu Jenderal Andika Perkasa.
Jabatan inilah yang membuatnya mendapat sorotan media lantaran memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab pada bulan September tahun 2020.
Setelah 10 bulan menjabat sebagai Pangdam Jaya, Jenderal Dudung Abdurachman dimutasi kembali dan diangkat menjadi Pangkostrad, tepatnya pada tanggal 25 Mei 2021. Yang merupakan salah satu jabatan strategis di Angkatan Darat dan sekaligus dirinya mendapatkan bintang tiga atau berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).
Tepat tanggal 17 November 2021, Presiden Joko Widodo telah melantiknya menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang diangkat menjadi Panglima TNI. Itu artinya dia akan mendapatkan bintang empat atau berpangkat Jenderal.
Itulah sekilas profil dan rekam jejak militer Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Selamat bertugas jenderal…semoga amanah dalam mejalankan tugas dan tanggung jawab serta semoga Allah SWT selalu senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan lahir bathin. Selalu membimbing jenderal sehingga dapat membawa berkah kepada seluruh jajaran…Aamiin Allahuma Aamiin.
(Penulis: Oktavianto Prasongko)
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait