SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pengembangan dan pelatihan (inkubator) skill siswa SMK di Jawa Timur terus menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Program inkubator yang digagas oleh UPT Pengembangan Teknis dan Keterampilan Kejuruan (UPT PTKK) Dinas Pendidikan Jawa Timur ini bertujuan untuk membekali siswa dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Melalui inkubator ini, diharapkan para siswa mampu membuka usaha secara mandiri dan siap bekerja di industri setelah lulus.
Instruktur Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Sapto Wisasno, menjelaskan bahwa pelatihan yang diberikan kepada siswa mencakup berbagai kompetensi yang relevan dengan industri sepeda motor.
Sebanyak 15 siswa SMK dari Kabupaten Jombang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Sampang mendapatkan pelatihan khusus dalam sistem injeksi motor.
"Materi ini disusun untuk menjawab kebutuhan dan perkembangan teknologi di industri motor. Menguasai sistem injeksi motor membutuhkan keahlian khusus," kata Sapto.
"Kami memberikan materi peralatan teknik sepeda motor, termasuk sistem injeksi motor, dengan harapan siswa mampu menguasainya. Keahlian ini sangat dibutuhkan di industri bengkel atau otomotif saat ini." ujarnya.
Sapto menambahkan bahwa pengoperasian sistem injeksi motor merupakan keahlian tingkat tinggi dalam jasa servis sepeda motor. Teknisi bengkel harus memahami sistem kontrol elektronik, bukan hanya mekanika.
"Kemajuan sepeda motor sekarang sudah modern. Salah satu caranya adalah pengecekan kerusakan melalui digital, dan sistem injeksi motor merupakan bagian dari itu," ujar Sapto, yang juga merupakan Teknisi Laboratorium Otomotif Departemen Teknik Mesin Industri Fakultas Vokasi ITS.
Melalui program inkubator ini, Sapto berharap siswa semakin ahli dan kompeten saat terjun ke dunia industri dan mampu menemukan solusi saat membuka jasa servis sepeda motor.
Hendrik Rustanto Bachtiar, salah satu peserta dengan nilai tertinggi di kompetensi keahlian TBSM, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru selama mengikuti inkubator di UPT PTKK.
"Banyak istilah-istilah baru yang saya pelajari, seperti penanganan masalah jika mesin mengalami kendala berbasis teknologi, serta penggunaan scan tools untuk memeriksa sistem kerusakan sepeda motor. Kami juga belajar tentang sistem kelistrikan terkait penerangan FI (full injection), engine tune-up dan CVT, serta pengukuran untuk memastikan kepresisian," kata siswa kelas 12 SMKN 1 Slahung Ponorogo ini.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Jombang, Sri Hartati, mengungkapkan rasa senangnya terhadap program ini.
"Kami sangat bersyukur bisa mengirimkan siswa kami untuk mengikuti inkubator ini dengan kuota yang cukup banyak, yaitu 64 siswa. Program ini sangat bermanfaat sebagai bekal keterampilan bagi siswa, baik untuk bekerja di industri maupun berwirausaha," ujar Sri Hartati.
Kabupaten Jombang mencatat jumlah peserta terbanyak dalam program ini. Dari total 180 peserta di batch 3, 64 siswa dari 8 SMK di Jombang mengikuti pelatihan di hampir seluruh kompetensi keahlian yang digelar oleh UPT PTKK.
Kompetensi yang diajarkan meliputi Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Teknik Pendingin dan Tata Udara, Teknik Pengelasan, Teknik Permesinan, dan Teknik Otomotif (TBSM).
Selain itu, kelas Milenial Job Center menawarkan lima keterampilan keahlian lainnya, yaitu Web Desain (Rekayasa Perangkat Lunak), Desain Grafis, Motion Animasi, Fotografi, dan Videografi.
Dengan program ini, diharapkan siswa SMK Jawa Timur tidak hanya siap menghadapi tantangan industri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
