Tanpa Didampingi Sang Istri, Denny Cak Nan Bikin Kota Santri Ambyar di Konser Meriah Gekrafs Jombang
JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Denny Setiawan atau yang lebih dikenal dengan Denny Cak Nan menggemparkan panggung dengan penampilan spektakulernya di Lapangan Universitas Darul Ulum (Undar). Acara yang diselenggarakan oleh Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jombang ini tidak hanya sukses mengguncang kota santri, tetapi juga membawa ribuan penonton Gen Z hanyut dalam euforia.
"Kami dari Gekrafs Jombang ingin membuktikan bahwa gerakan ekonomi kreatif dapat memajukan perekonomian lokal tanpa melibatkan politik. Malam ini, kami menghadirkan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Achmad Fachruddin, Ketua DPC Gekrafs Jombang, dengan penuh semangat.
Dalam konser bertajuk "Festival Dialog Cinta" tersebut, Denny Cak Nan membawakan sekitar 10 lagu andalan yang membuat suasana semakin memanas. Dari Cundamani hingga Kartonyono Medot Janji, serta hits terbaru seperti Dumes dan Wirang, ia berhasil menghipnotis penonton.
Momen paling syahdu tercipta ketika Denny membawakan lagu LDR, di mana ribuan penonton mengangkat ponsel mereka, menciptakan lautan cahaya yang mengiringi alunan musik dan suara merdu Denny.
Selama satu jam penuh, sang maestro pop ini mengaduk-aduk emosi penonton. Tak hanya kebahagiaan yang dirasakan, Denny juga tak kuasa menahan haru. "Matursuwun sanget duluuur. Bungah dan terharu," ucapnya, penuh rasa syukur.
Sayangnya, dalam konser kali ini, Bella Bonita, istri Denny yang biasanya selalu mendampingi, tidak terlihat di panggung. Meskipun begitu, kemeriahan tidak berkurang sedikit pun. Sekitar pukul 20.00 WIB, Denny turun dari panggung, menyerahkan sorotan kepada Tiara Andini dan NDX AKA.
Penampilan NDX AKA menambah semarak suasana. Grup musik asal Yogyakarta ini sukses membuat ribuan penonton bergoyang dan melompat-lompat dengan lagu-lagu hits mereka, seperti Tewas Tertimbun Masa Lalu dan Ditinggal Rabi. Tak ketinggalan, Gekrafs All Stars turut memeriahkan malam dengan membawakan lagu-lagu legendaris seperti Panah Asmara dan Separuh Nafasku.
Konser ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bukti nyata bahwa kreativitas dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar generasi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait