GRESIK, iNewsSurabaya.id - Dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya semakin memperkuat perannya di masyarakat. Baru-baru ini, Tim Dosen UWP melakukan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Beton, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, dengan misi yang ambisius yakni membantu desa tersebut meraih potensi maksimalnya melalui pengembangan eduwisata.
Program ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat setempat, terutama dalam pengelolaan sektor pariwisata yang berbasis edukasi. Desa Beton memiliki visi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata edukatif unggulan di Gresik.
Dengan menggandeng UWP, mereka mulai membangun kolam pancing edukatif yang dipadukan dengan kebun hidroponik, menciptakan daya tarik wisata yang unik. Program ini tidak hanya menawarkan rekreasi, tetapi juga edukasi tentang pertanian modern yang berkelanjutan kepada para pengunjung.
Untuk merealisasikan visi ini, Tim PKM UWP yang terdiri dari Dr. Sri Juni Woro Astuti, M.Com., Dr. Heri Susanto, dan Dr. Supriyanto, memberikan pelatihan manajemen dasar kepariwisataan kepada anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Beton.
Pelatihan ini meliputi penguatan kelembagaan, peningkatan kemampuan manajemen, hingga penyusunan rencana usaha.
"Kami ingin membantu Pokdarwis Desa Beton agar lebih siap dan profesional dalam mengelola potensi wisata yang dimiliki desa ini," ungkap Dr. Sri Juni Woro Astuti Ketua Tim PKM UWP Surabaya.
Eduwisata berbasis hidroponik menjadi inovasi kunci dalam pengembangan desa ini. Tak hanya memberikan pelatihan, Tim PKM UWP juga menyumbangkan greenhouse dan peralatan pertanian hidroponik. Teknologi ini diharapkan dapat membuka peluang baru, baik dalam sektor wisata maupun ekonomi desa.
"Dengan teknologi hidroponik yang disinergikan dengan konsep eduwisata, ini bisa menciptakan ekosistem ekonomi baru di desa, membuka lapangan kerja di sektor pelayanan wisata, produksi, dan edukasi,” tambah Dr. Sri Juni Woro.
Eduwisata berbasis hidroponik di Desa Beton menawarkan berbagai sumber pendapatan, di antaranya:
1. Biaya tiket dan tur edukasi, di mana pengunjung dikenakan biaya untuk mengikuti tur kebun hidroponik, belajar teknologi pertanian modern, hingga workshop berkebun di rumah.
2. Penjualan produk segar dan olahan dari hasil panen hidroponik, yang dapat diolah menjadi makanan sehat seperti salad dan jus.
3. Pendapatan dari workshop dan pelatihan bagi pengunjung yang ingin mendalami teknik hidroponik.
Program ini jelas menawarkan potensi ekonomi yang menjanjikan, terutama bagi masyarakat Desa Beton yang ingin terlibat lebih jauh dalam pariwisata dan pertanian modern.
Dosen UWP Bangun Masa Depan Desa Beton Gresik Lewat Eduwisata Hidroponik. Foto iNewsSurabaya/ist
Sekretaris Desa Beton, Bapak Waras, dan Ketua Pokdarwis, Bapak Nur Latif, mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh UWP. Menurut mereka, program ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menambah nilai ekonomi desa melalui pariwisata.
"Bantuan ini sangat bermanfaat, terutama dalam mewujudkan rencana pengembangan eduwisata. Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menambah nilai ekonomi dari sektor pariwisata,” kata Waras.
Melalui kolaborasi erat antara UWP dan masyarakat, Desa Beton kini memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata edukatif yang inovatif. Eduwisata kolam pancing dan kebun hidroponik diharapkan dapat membuka pintu bagi kemajuan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru, sembari mendidik masyarakat tentang pentingnya teknologi pertanian berkelanjutan.
Dengan optimisme tinggi, program ini tidak hanya membawa manfaat bagi Pokdarwis, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Desa Beton, menjadikan desa ini sebagai pionir dalam pengembangan wisata berbasis edukasi di Gresik.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait