SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Timur (Jatim) menggelar pelatihan budidaya wijen di empat kabupaten. Kegiatan itu digelar karena wijen merupakan komoditas yang punya potensi pasar yang luas dan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani.
Selain itu, produktivitas wijen di Jatin masih bisa ditingkatkan, sehingga petani perlu dibekali pelatihan budidaya wijen. Wijen digunakan dalam berbagai produk makanan dan industri, sehingga permintaan pasarnya cukup stabil.
“Tanaman wijen relatif tahan terhadap kekeringan, sehingga cocok ditanam di daerah dengan curah hujan rendah,” kata Kepala Bidang Tanaman Semusim Disbun Jatim, Prasojo Bayu, Kamis (26/9/2024).
Prasojo mengatakan, harga jual wijen cenderung stabil dan bahkan seringkali mengalami kenaikan. Karena itu, dengan adanya budidaya wijen, diharapkan perekonomian petani akan meningkat.
Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan petani dalam budidaya wijen. Yang pertama adalah pemilihan varietas wijen yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim.
“Petani harus memastikan ketika penanaman bahwa tanah diolah dengan baik, gembur, dan kaya akan organic,” katanya.
Dijelaskan dia, waktu tanam yang tepat, jarak tanam yang ideal, dan kedalaman tanam yang sesuai akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
“Kita harus memberikan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman agar pertumbuhan optimal. Kemudian untuk pemeliharaan harus dilakukan penyiangan, penyiraman, dan pengendalian hama dan penyakit secara teratur,” jelasnya.
Dia mengatakan, penanaman tanaman wijen dengan benih unggul di kabupaten Lamongan tersebut dengan menggunakan metode Good Agriculture Practices (GAP).
“Kita menggelar pelatihan ini bekerjasama dengan BRIN dan Pemkab setempat, seperti di Lamongan,” tambahnya.
Prasojo menjelaskan, pemanenan wijen dilakukan saat tanaman sudah tua, ditandai dengan daun yang sudah menguning dan biji mengeras. Pengeringan dan pembersihan biji wijen sangat penting untuk menjaga kualitas.
“Pelatihan usaha tani wijen ini dimulai bulan Juli dan akan panen pada bulan September atau Oktober ,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait