JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KemenPUPR) memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atas kinerja luar biasa PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).
Dalam waktu 46 hari sejak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dilantik, BTN telah berhasil menyalurkan hampir 30.000 unit rumah.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengungkapkan kekagumannya terhadap kinerja BTN. Ia menyatakan bahwa BTN telah berhasil mendorong akses kepemilikan rumah bagi berbagai kalangan masyarakat.
"Saya akan sampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo bahwa kinerja Kementerian BUMN sangat bagus, karena bisa mendorong BTN dalam programnya. Saya doakan kita semua kompak bekerja sama untuk memberikan perumahan bagi rakyat Indonesia," ujar Maruarar baru-baru ini.
Maruarar juga mengapresiasi inovasi BTN dalam memberikan akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tidak hanya bagi masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi juga bagi pekerja informal.
"Saya apresiasi BTN yang bisa memberikan KPR, contoh pemilik warung bakso bisa mendapatkan KPR, meski tidak memiliki slip gaji. Ada juga pemilik warung sayur yang bisa mendapatkan KUR," kata Maruarar.
Maruarar memberikan apresiasi kepada BTN atas beberapa pencapaian penting. Pertama, BTN memegang peranan penting dalam market share KPR, terutama bagi masyarakat kecil di Indonesia, dengan angka mencapai 40%.
"Saya doakan, tahun depan kalau bisa 60%, setidaknya 50%, karena harus ada progress," ujar Maruarar.
Kedua, BTN telah berhasil memberikan akses KPR kepada sektor informal, yang saat ini proporsinya mencapai hampir 10% dari total penyaluran KPR BTN.
"Artinya ada harapan masyarakat, seperti yang kami temukan 3 hari lalu saat Akad KPR Massal BTN di Serang, bahwa ada pedagang bakso, pedagang sayur, dan pegawai minimarket yang bisa mendapatkan rumah karena jasa baik BTN," ujar Maruarar.
Ketiga, BTN juga berperan penting dalam menyalurkan KPR kepada kaum milenial dan Gen Z, memberikan harapan bagi anak-anak muda Indonesia untuk dapat memiliki rumah pada usia sekitar 30 tahun.
"Saya pikir ini adalah suatu langkah baru, bahwa negara hadir bagi anak muda dan negara hadir bagi kelompok informal," kata Maruarar.
Keempat, BTN aktif dalam memberikan edukasi kepada para pengembang, baik dari Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), untuk meningkatkan profesionalitas mereka.
"Kami mendoakan, agar para pengembang semakin sukses dan maju usahanya," tutur Maruarar.
Terakhir, BTN juga melakukan pendampingan dan pembinaan kepada anak-anak muda di daerah untuk menjadi pengusaha perumahan atau pengembang yang berkontribusi bagi sektor perumahan nasional.
"Di Serang kemarin ada pengembang muda bernama Wawan, sangat muda sekali, namun dia bisa membangun ribuan rumah dalam satu tahun. Ini merupakan pemerataan yang bagus, kita harus mendukung agar pemerataan terjadi dan mendistribusi pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah," pungkas Maruarar.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait