JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Ribuan pengemudi becak memadati halaman rumah Bupati Jombang, Warsubi, di Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, sejak Sabtu pagi (15/3/2025). Mereka mengantre dengan penuh harap untuk mendapatkan sedekah Ramadan yang dibagikan oleh keluarga Bupati Warsubi.
Antrean panjang bahkan terlihat hingga ke jalan masuk desa. Wajah-wajah lelah bercampur dengan harapan besar bahwa bantuan ini bisa menjadi penyelamat di tengah kesulitan ekonomi. Bagi mereka, bantuan berupa beras dan uang tunai bukan sekadar paket sembako, tetapi juga secercah harapan untuk bertahan hidup.
Katubi, seorang pengemudi becak berusia 84 tahun asal Desa Tampingmojo, menjadi orang pertama yang menerima bantuan. Ia mendapatkan lima kilogram beras dan uang tunai. Senyum bahagia terpancar dari wajahnya saat ia kembali mengayuh becaknya. "Bantuan ini sangat berarti untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Ribuan pengemudi becak di Jombang menerima sedekah Ramadan dari keluarga Bupati Warsubi. Foto iNEWSSURABAYA/zainul
Katubi, yang biasa mangkal di sekitar Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas, mengaku dalam lima hari terakhir hanya mendapatkan penghasilan Rp50 ribu. Bantuan ini menjadi berkah yang amat dinanti.
Bupati Warsubi, didampingi sang istri Yuliati Nugrahani, serta adiknya Agung Wicaksono dan Sekdakab Agus Purnomo, turun langsung membagikan bantuan. Tahun ini, jumlah penerima manfaat meningkat drastis hingga mencapai 200 ribu orang di 306 desa/kelurahan se-Kabupaten Jombang.
"Kami ingin sedikit meringankan beban saudara-saudara kita menjelang Idulfitri. Jumlah paketnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa, antara 400 hingga 700 paket," ujar Warsubi.
Tak hanya bagi pengemudi becak dan sopir angkot, Warsubi juga memberangkatkan puluhan armada pengangkut sembako menuju berbagai desa sasaran. Di Masjid As Sami’, yang berada di depan rumahnya, ia menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim.
Sedekah Ramadan dari keluarga Warsubi bukan sekadar berbagi materi, tetapi juga menumbuhkan harapan bagi masyarakat kurang mampu. Di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit, bantuan ini menjadi bukti bahwa kepedulian masih ada.
Dengan ribuan paket sembako dan santunan yang dibagikan, keluarga Bupati Warsubi mengajarkan bahwa Ramadan adalah waktu terbaik untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
