SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – SMKN 2 Surabaya kembali membuktikan diri sebagai salah satu sekolah kejuruan terbaik di Jawa Timur dalam menyiapkan lulusan siap kerja. Dengan tingkat keterserapan lulusan di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) mencapai 81 persen, sekolah ini berhasil mencetak tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri.
Keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan kurikulum berbasis industri serta fasilitas pembelajaran yang mumpuni. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memberikan apresiasi tinggi atas capaian ini, terutama dalam program kemitraan antara SMKN 2 Surabaya dengan Toyota.
Dalam kunjungannya pada Jumat (14/3), Aries menyoroti keberhasilan program kompetensi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Pemesinan (TPM) yang bekerja sama dengan Toyota. Melalui kemitraan ini, siswa dan guru mendapatkan akses langsung ke fasilitas pelatihan Toyota di Ngoro, Jawa Timur.
"Program ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh wawasan dan keterampilan industri secara lebih mendalam, sehingga mereka lebih siap bersaing di dunia kerja," ujar Aries.
Dengan pembelajaran berbasis industri, siswa SMKN 2 Surabaya tidak hanya mendapatkan teori di kelas tetapi juga pengalaman praktik langsung di dunia kerja. Hal ini menjadi nilai tambah yang membuat mereka lebih siap dan kompetitif setelah lulus.
Kepala SMKN 2 Surabaya, Bambang Poerwowidiantoro, menjelaskan bahwa sekolah menerapkan berbagai metode pembelajaran inovatif untuk mendukung kompetensi siswa, khususnya dalam bidang otomotif.
Beberapa metode unggulan yang diterapkan antara lain:
1. Kurikulum Sinkronisasi Toyota – Technical Education Program (T-TEP)
Kurikulum ini memastikan materi yang diajarkan selaras dengan standar industri otomotif Toyota.
2. Praktik di Bengkel dengan Sistem Rotasi
Pembelajaran di bengkel dibagi dalam beberapa stall praktik dengan kelompok kecil yang bergilir untuk menguasai berbagai materi secara merata.
3. Digitalisasi Pembelajaran
Penggunaan aplikasi worksheet online menggantikan kertas, sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.
4. Penerapan Konsep 5S
Sekolah menerapkan prinsip Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke untuk menciptakan lingkungan belajar yang disiplin dan efisien.
5. Learning Management System (LMS) Team GP Toyota Astra Motor
Sistem ini digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan meningkatkan keterampilan guru melalui pelatihan offline serta On the Job Training di bengkel Toyota selama dua minggu.
Selain penguatan kompetensi siswa dan guru, Toyota juga memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran, di antaranya: Akun belajar GP ID untuk akses LMS Team-GP Toyota Astra Motor, Peralatan servis berkala, SST (Service Special Tools), dan suku cadang Toyota untuk pembelajaran berbasis standar Toyota, Pelatihan guru level G4 dan G3, termasuk magang di bengkel resmi Toyota, Unit kendaraan praktik, seperti Etios, Vios, dan Camry, dan Program PKL siswa di bengkel resmi Toyota dan sertifikasi kompetensi level G4 bagi murid.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Dinas Pendidikan Jawa Timur dalam memperkuat pendidikan vokasi dan meningkatkan sinergi antara sekolah dengan industri. Dengan kolaborasi yang erat, diharapkan lebih banyak sekolah kejuruan yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas tinggi dan siap terjun ke dunia kerja.
SMKN 2 Surabaya telah membuktikan bahwa pendidikan vokasi yang berbasis industri dapat menjadi solusi efektif dalam menjawab tantangan tenaga kerja di masa depan.
Dengan inovasi pembelajaran dan dukungan industri, sekolah ini semakin mantap menjadi salah satu SMK terbaik di Jawa Timur.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait