STUTTGART, iNEWSSURABAYA.ID – Porsche AG mengumumkan penyesuaian proyeksi kinerja tahun fiskal 2025 akibat dampak kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat serta tantangan ekonomi global yang berkelanjutan. Meskipun menghadapi tekanan, perusahaan otomotif asal Jerman ini tetap menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi di masa depan, khususnya dalam pengembangan teknologi baterai dan kendaraan listrik.
Kebijakan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat membawa efek negatif bagi kinerja Porsche pada April dan Mei 2025. Dalam proyeksi keuangan terbaru, Porsche memperkirakan pendapatan penjualan grup berada di kisaran 37 hingga 38 miliar euro, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 39 hingga 40 miliar euro. Return on sales juga direvisi turun ke kisaran 6,5%–8,5%, dari sebelumnya 10%–12%.
Laba Menurun, Tapi Investasi Terus Berlanjut
Selama kuartal pertama 2025, Porsche mencatatkan penurunan laba operasi menjadi 0,76 miliar euro (dari 1,28 miliar euro pada tahun sebelumnya), dengan pendapatan penjualan sebesar 8,86 miliar euro. Meski begitu, automotive net cash flow justru meningkat ke 198 juta euro dari 107 juta euro.
Menurut Dr. Jochen Breckner, Anggota Dewan Direksi untuk Finance dan IT, perusahaan telah menyiapkan biaya khusus sebesar 1,3 miliar euro untuk menjaga ketahanan bisnis dalam jangka pendek dan menengah.
"Sebagian dari biaya ini, sekitar 200 juta euro, telah diinvestasikan dalam proyek strategis di kuartal pertama," katanya dalam rilis yang diterima iNEWSSURABAYA.ID.
Salah satu investasi utama Porsche adalah akuisisi mayoritas saham di V4Smart GmbH & Co. KG serta kemitraan strategis dengan VARTA AG untuk pengembangan dan produksi sel baterai lithium-ion silinder berukuran besar. Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Porsche untuk memastikan pasokan baterai bagi kendaraan sport listriknya.
Dalam tiga bulan pertama 2025, Porsche mengirimkan 71.470 unit kendaraan, dengan proporsi kendaraan elektrifikasi mencapai 39% (26% full electric dan 13% plug-in hybrid). All-electric Macan menjadi kontributor utama dengan penjualan 14.185 unit.
"Secara regional, pengiriman di Amerika Utara melonjak 37%, sementara di China turun tajam 42% akibat persaingan sengit dan kondisi pasar luxury yang menantang," ujarnya.
Seiring dengan melambatnya proses pengembangan elektromobilitas, Porsche memutuskan tidak melanjutkan ekspansi produksi baterai performa tinggi oleh Cellforce Group secara independen. Langkah ini, bersama dampak lain dari aktivitas baterai, meningkatkan jumlah biaya khusus 2025 menjadi 1,3 miliar euro.
Perusahaan juga menyesuaikan strategi rantai pasokan global untuk menghadapi tantangan geopolitik dan dinamika pasar, khususnya di Tiongkok. Meskipun menghadapi tekanan, Porsche tetap berkomitmen pada strategi value over volume guna menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
