SURABAYA, iNews.id – Banyak cara untuk menyambut bulan Ramadan. Di Surabaya, kegembiraan menyambut Ramadan dilakukan dengan menggelar seni Reog dan Jaranan. Surabaya ingin meski Ramadan seni yang menjadi kearifan local harus tetap dihidupkan.
"Kita ketahui bersama bahwa Surabaya baru saja melewati level 3 dan 2 dan saat ini sudah berada di level I. Oleh karena itu masyarakat ingin mengaktifkan kembali budaya kearifan lokal khususnya budaya jaranan dan reog," kata Jhon Tamrun, Ketua PAC PDI Perjuangan Lakarsantri, sekaligus anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur Wisnu Sakti Buana.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menyampaikan kegiatan ini diinisiasi oleh Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Lakarsantri, Jhon Tamrun. Menurut Adi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, kegiatan pelestarian seni budaya lokal harus terus digalakkan. Sehingga generasi penerus tidak kehilangan jejak warisan leluhur.
"Supaya bisa semakin di masyarakat kan lagi dan dicintai oleh masyarakat terutama golongan generasi muda. Sehingga mereka tidak kehilangan jejak terhadap budaya budaya masa lalu yang merupakan peninggalan leluhur kita," katanya.
Sementara itu terkait dengan Kota Surabaya yang sudah masuk Level 1. Untuk pagelaran seni budaya tentu harus dilakukan protokol kesehatan sehingga kasus Covid-19 tidak kembali naik.
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya menyatakan, seni dan agama adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Agama Islam dan juga agama lainnya dan budaya tidak bisa dipisahkan, maka budaya itu menjadi bagian penyebaran dari agama Islam dan lainnya," katanya.
Eri menuturkan, Pemkot Surabaya memiliki kewajiban untuk menjadi bagian dari pelestarian budaya yang ada di Lakarsantri ini. Eri menyebut bahwa Bapak Proklamator Ir. Soekarno memerdekaan Indonesia dengan budaya gotong-royong dan kekeluargaan.
"Saya berharap budaya - budaya yang ada di Lakarsantri baik itu sedekah bumi atau apapun maka wajib bagi kita untuk melestarikannya," tutup dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait