Warga Manukan Kulon Antusias Ikuti Skrining HPV DNA, Deteksi Dini Kanker Serviks Tanpa Rasa Sakit

Lukman Hakim
Puluhan warga Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, yang mengikuti skrining kanker serviks dengan metode HPV DNA Self Sampling, Selasa (24/6/2025). Foto iNewsSurabaya/lukman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan organ reproduksi terus meningkat. Hal ini terlihat dari antusiasme puluhan warga Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, yang mengikuti skrining kanker serviks dengan metode HPV DNA Self Sampling, Selasa (24/6/2025).

Program yang mengusung pendekatan hub and spoke ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kota Surabaya bersama mitra kesehatan dalam memperluas jangkauan deteksi dini kanker serviks. Berbeda dari metode konvensional, kali ini peserta bisa mengambil sampel sendiri tanpa harus diperiksa langsung oleh tenaga medis.

Sukantiani (48), salah satu peserta skrining, mengaku tertarik ikut karena ingin mengetahui kondisi kesehatannya sedini mungkin. Ia merasa nyaman karena prosesnya cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit.

“Semoga hasilnya negatif. Tapi kalaupun ada indikasi, bisa langsung ditangani sejak dini. Saya juga mengajak teman-teman agar ikut skrining, karena ini penting untuk masa depan kesehatan kita,” ujarnya.

Senada, Afif Veronica (44) yang sudah lima kali menjalani skrining kanker serviks, mengaku kali ini terasa lebih nyaman dan privat. “Dulu saya agak risih karena harus diperiksa langsung oleh petugas medis. Tapi sekarang cukup 30 detik, saya bisa lakukan sendiri,” ungkapnya.

Afif sempat terkejut ketika hasil skrining menunjukkan positif HPV. Namun ia langsung ditindaklanjuti dengan prosedur termal ablasi, yakni teknik non-bedah untuk menghancurkan jaringan abnormal menggunakan panas. “Tiga minggu kemudian saya kontrol lagi dan hasilnya sudah baik. Ini benar-benar membantu,” katanya dengan lega.

Kepala Puskesmas Manukan Kulon, dr. Lolita Riamawati, M.Kes menjelaskan bahwa sejak diluncurkan pada April 2025, program ini telah menjangkau 2.475 perempuan—atau sekitar 45% dari target 5.500 orang.

Dari jumlah tersebut, 95,5% sampel sudah dianalisis dan menunjukkan tingkat hasil positif sebesar 4,6%. Mereka yang dinyatakan positif langsung menjalani penanganan lebih lanjut.

“Kami terus melakukan pendekatan personal untuk mendorong partisipasi warga. Banyak dari mereka masih takut hasilnya, padahal deteksi dini justru menyelamatkan,” terang dr. Lolita.

Head of Government and Market Access PT Roche Indonesia Diagnostics Division, Mita Rosalina, mengakui masih ada stigma di masyarakat terkait hasil positif HPV.

“Ada yang berpikir ini soal moral atau kesetiaan pasangan. Padahal tidak selalu begitu. Virus HPV bisa menular meski tanpa gejala, dan bisa dicegah bila diketahui sejak dini,” jelasnya.

Mita optimistis target 5.500 peserta bisa tercapai hingga September 2025, meskipun tantangan lapangan cukup besar. “Kami tak menurunkan target dan akan terus bergerak untuk mengedukasi warga,” tegasnya.

Metode HPV DNA Self Sampling bukan sekadar inovasi, tapi juga solusi nyata agar perempuan bisa lebih sadar dan berani menjaga kesehatannya. Tanpa rasa sakit, tanpa malu, dan dengan hasil yang akurat, program ini membuka jalan menuju generasi perempuan yang lebih sehat dan terlindungi dari kanker serviks.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network