JOMBANG, iNewsSurabaya.id – Sebuah langkah monumental dalam pemerataan pendidikan Indonesia akan dimulai pada 14 Juli 2025, saat 63 Sekolah Rakyat (SR) berbasis asrama resmi dibuka secara serentak di berbagai wilayah tanah air. Kabupaten Jombang termasuk salah satu daerah yang siap mengoperasikan program ini sebagai bentuk nyata dari upaya negara menjangkau anak-anak kurang mampu.
Program Sekolah Rakyat yang digagas Kementerian Sosial RI ini dirancang sebagai model pendidikan berasrama (boarding school) yang menggratiskan biaya pendidikan, tempat tinggal, dan konsumsi bagi siswa dari kalangan prasejahtera. Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan meluncurkan secara langsung program ini sebagai simbol dimulainya era baru pendidikan inklusif di Indonesia.
Di Jombang, Sekolah Rakyat sementara akan beroperasi di kompleks UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Mojoagung, Desa Mancilan. Gedung tersebut telah rampung direnovasi oleh Kementerian PUPR pada 8 Juli lalu dan siap menampung 100 siswa pada tahap awal.
Para siswa dibagi menjadi empat rombongan belajar (rombel), yakni dua rombel untuk tingkat SMP dan dua untuk SMA. Total 17 guru pengajar telah ditetapkan oleh Kemensos untuk mengajar di sekolah ini, dengan Andik Minarto ditunjuk sebagai kepala sekolah pertama Sekolah Rakyat Jombang.
Komitmen Pemkab Jombang untuk mendukung penuh program ini ditunjukkan dengan kehadiran Bupati Jombang, Warsubi, dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pinjam Pakai Aset Daerah bersama Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf, di Jakarta pada Kamis (10/7/2025). Penandatanganan ini sekaligus menjadi simbol resmi diserahkannya aset SKB Mojoagung untuk keperluan operasional Sekolah Rakyat.
"Alhamdulillah, semua telah disiapkan dengan matang. Kami siap menyambut tahun ajaran baru sebagai bentuk dukungan konkret Pemkab Jombang terhadap pemerataan akses pendidikan nasional," ujar Warsubi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Hari Purnomo, menyampaikan bahwa Jombang menjadi bagian dari gelombang pertama peluncuran Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Selain 63 sekolah yang mulai beroperasi 14 Juli, terdapat 37 lokasi lain yang masih dalam proses penyempurnaan sarana dan dijadwalkan akan dibuka pada akhir Juli 2025.
"Pemanfaatan aset negara untuk sekolah rakyat ini bukan hanya solusi sementara, tapi langkah strategis untuk membangun fondasi pendidikan yang merata dan berkeadilan," ungkap Hari.
Program Sekolah Rakyat tahun ini melibatkan sebanyak 9.775 siswa di seluruh Indonesia. Mereka akan belajar dan tinggal di 100 titik lokasi yang tersebar di 29 provinsi dan 87 kabupaten/kota. Semua fasilitas pendidikan dan asrama disiapkan melalui kerja sama lintas kementerian dan pemerintah daerah.
Setiap anak yang terpilih akan mendapat akses pendidikan dari jenjang SD hingga SMA, tanpa biaya sedikit pun. Mereka akan menempati asrama dan mendapat layanan makan, pembinaan karakter, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Program ini bukan hanya menjadi solusi pendidikan, tetapi juga harapan baru bagi anak-anak Indonesia untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan berkualitas.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
