UMKM Olahan Bawang di Sidoarjo Dapat Sentuhan Teknologi AI, Produksi Lebih Higienis

Arif Ardliyanto
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) menggandeng UMKM olahan bawang di Sidoarjo untuk meningkatkan daya saing lewat sentuhan teknologi kecerdasan buatan (AI). Foto iNewsSurabaya/ist

SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Di tengah upaya pemerintah memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebuah gebrakan inovatif datang dari Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). Kampus teknik swasta ternama ini menggandeng UMKM olahan bawang di Sidoarjo untuk meningkatkan daya saing lewat sentuhan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan kemasan ramah lingkungan.

Adalah “Mama Mudah”, UMKM rumahan yang dulunya dikenal dengan nama Machmuda, yang kini tengah bertransformasi. Berlokasi di Kalitengah Utara, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo sekitar 1,5 jam perjalanan dari Surabaya usaha ini selama ini dikenal memproduksi aneka olahan bawang seperti bawang goreng, pasta bawang, sambal, hingga ekstrak bawang.

Namun, tingginya permintaan produk terutama menjelang hari raya sering kali tidak dapat dipenuhi maksimal karena proses produksi yang masih konvensional. “Selama ini, pengupasan bawang masih dilakukan secara manual, padahal permintaan sangat tinggi, apalagi saat momentum hari besar,” ungkap Titiek Suheta, dosen Teknik Elektro ITATS sekaligus ketua tim pendamping.

Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek, tim dosen ITATS menghadirkan pendekatan baru dalam pemberdayaan UMKM. Tim ini terdiri dari lintas disiplin: teknik elektro dan desain produk.

Beberapa inovasi yang diterapkan antara lain: Mesin pengupas bawang otomatis berbasis AI, Teknologi sensor IoT terintegrasi dengan ESP32 Wi-Fi, Monitoring real-time melalui Google Firebase, Desain kemasan biodegradable, dan Perubahan dan penguatan identitas merek

“Sensor pada mesin akan menghitung jumlah bawang yang masuk sekaligus memantau suhu dan kelembapan. Semua data dikirim ke cloud dan bisa dipantau secara real-time. Ini sangat memudahkan pemilik usaha,” jelas Titiek.

Salah satu strategi penting yang juga dijalankan adalah melakukan rebranding. Nama Machmuda diubah menjadi “Mama Mudah” sebagai nama merek yang lebih unik, mudah diingat, dan tidak bersinggungan dengan hak cipta. Perubahan identitas juga diikuti dengan pembuatan logo baru, papan nama, kartu nama, serta konten promosi digital.

Choirul Anam, dosen desain produk ITATS yang terlibat dalam program ini menambahkan, “Brand itu penting. Kami ingin produk ini punya citra profesional yang bisa bersaing di pasar nasional hingga ekspor.” katanya.

UMKM “Mama Mudah” kini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga mulai membangun sistem manajemen yang lebih efisien. Dengan dukungan teknologi, mereka mampu meningkatkan kapasitas, menekan biaya produksi, dan meminimalisir limbah.


Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) menggandeng UMKM olahan bawang di Sidoarjo untuk meningkatkan daya saing lewat sentuhan teknologi kecerdasan buatan (AI). Foto iNewsSurabaya/ist

Program ini juga membuka peluang pemberdayaan bagi masyarakat sekitar, terutama ibu-ibu rumah tangga di wilayah Tanggulangin, yang bisa terlibat dalam proses produksi dan distribusi.

“Kami punya visi menjadikan Mama Mudah Bawang Goreng sebagai ikon produk unggulan Sidoarjo. Tidak hanya dikenal di Jawa Timur, tapi juga berdaya saing nasional dan internasional,” tegas Titiek.

 

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network