Kocok Ulang Kelengkapan DPRD Kabupaten Probolinggo, Sugito Lemas, Medis Langsung Bertindak

Arif Ardliyanto
Salah satu anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Sugito tiba-tiba lemas saat mengikuti rapat kocok ulang kelengkapan dewan.

PROBOLINGGO, iNews.id – Pembahasan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kabupaten Probolinggo memakan korban. Salah satu anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Sugito tiba-tiba lemas saat mengikuti rapat kocok ulang kelengkapan dewan.

Tragedi ini membuat anggota DPRD lain ketar-ketir, akhirnya mereka memanggil medis untuk menangani kondisi Sugito. Setelah dilakukan pemeriksaan, Sugito diidentifikasikan mengalami serangan jantung.

Saat itu, sekitar pukul 11.30 WIB, suasana rapat di ruangan tersebut sempat memanas. Sugito yang juga berada di dalam ruangan nampak lemas, sehingga anggota yang lain langsung membopongnya ke luar ruangan untuk dibawa ke ruang VIP.

Tak lama kemudian, petugas medis datang dan memasangkan selang oksigen serta alat medis lainnya kepada Sugito sebelum dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulan.

Wakil Ketua II, DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma menjelaskan, saat itu ada dua agenda yang digelar oleh DPRD setempat, yakni agenda internal (pengocokan ulang AKD) dan agenda eksternal rapat agenda LKPJ pembahasan Bupati 2021.

“Karena adanya kejadian ini, terpaksa agenda internal diskors namun tetap berlanjut. Untuk agenda eksternalnya ditunda terlebih dahulu hingga adanya undangan lebih lanjut dari kami,” jelasnya.

Menurut Oka, Sugito memiliki riwayat penyakit jantung, dan sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit. "Kebetulan tadi ada diskusi yang cukup alot sehingga membuat beliau (Sugito) berpikir ekstra. Kemungkinan karena pikiran tersebut menyebabkan ada tekanan tertentu sehingga membuat kondisinya seperti itu. Bisa jadi juga, beliau kelelahan atau mungkin karena sedang berpuasa,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, saat itu para anggota dewan masih belum masuk ke substansi permasalahan, mengenai surat menyurat di internal.

“Jadi ada dua fraksi (Golkar dan PKB) tadi, yang merasa tidak mendapatkan surat secara resmi terkait kegiatan saat ini, dan merasa tidak diperlakukan sama dengan fraksi yang lain. Sehingga fraksi tersebut bereaksi dan ini yang menjadi tarik ulur sehingga rapat Paripurna berlangsung lama,” pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network