BOGOR, iNews.id – Pemerintah terus memantau ketersediaan barang pokok di masyarakat. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga turun untuk memastikan ketersediaan dan harga barang pokok di wilayah Bogor aman dan stabil.
Hasil pemantauan di Pasar Baru Bogor Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, bahan pokok dijamin aman. Masyarakat tidak perlu khawatir memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan Idul Fitri. Hadir pada pantauan tersebut Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto, Staf Ahli Menteri Perdagangan Syailendra, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Ganjar Gunawan.
“Dalam pantauan hari ini, harga sejumlah komoditas bapok naik namun masih dalam batas wajar. Harga bapok juga dapat dikatakan relatif stabil sejak sepekan sebelum Ramadan. Selain itu, stok bapok juga masih tersedia dan aman hingga Idulfitri 2022/ 1443 H,” kata Wamendag Jerry.
Harga bapok di Pasar Baru Bogor Suryakencana antara lain telur ayam Rp24.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, dan daging sapi Rp140.000/kg. Sementara, daging ayam Rp35.000/kg, cabe rawit Rp40.000/kg, dan cabe merah keriting Rp35.000/kg. Bawang merah Rp32.000/kg dan bawang putih Rp30.000/kg. Sedangkan, harga minyak goreng kemasan masih di kisaran Rp25.000/liter dan minyak curah Rp20.000/liter.
Sejumlah pedagang di pasar tersebut mengatakan, kendati harga tinggi, tidak ada kesulitan untuk mendapatkan barang. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok dinilai juga masih terkendali.
Menurut Wamendag Jerry, pemerintah saat ini fokus untuk menjamin keberlangsungan suplai dan stok untuk masyarakat. Terkait harga, kata dia, dilaporkan ada beberapa komoditas bapok yang naik masih dalam batas kewajaran karena ada peningkatan permintaan saat Ramadan. Namun, sejauh ini stok masih tersedia.
Wamendag Jerry meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah menjamin kecukupan ketersedian stok dan pasokan bapok. Masa ketahanan bapok rata-rata lebih dari sebulan dan dijaga secara berkesinambungan. Sehingga, dipastikan mencukupi untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2022/1443 H.
Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memastikan kecukupan cadangan pangan pemerintah dan optimalisasi distribusi barang kebutuhan pokok melalui penugasan Bulog dan ID Food. “Semoga masyarakat dapat khusyuk menjalankan ibadah Puasa dan merayakan Lebaran serta memenuhi kebutuhan pokok dengan ketersediaan yang baik dan harga yang wajar,” harapnya.
Wamendag Jerry menegaskan, pemerintah telah melakukan berbagai langkah baik yang sifatnya koordinatif maupun intervensi kebijakan yang fundamental. Beberapa langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan di antaranya adalah pemantauan harga melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) dalam rangka sistem peringatan dini (early warning system), penguatan sinergi dan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, kerja sama dengan pelaku usaha, pengawasan kelancaran distribusi, dan pelaksanaan operasi pasar di berbagai wilayah
"Menteri Perdagangan, saya, dan seluruh jajaran Kemendag turun ke ke pasar sebagai bukti keseriusan Kemendag dalam mengawal kestabilan harga dan pasokan bapok pada Ramadan dan mengatasi masalah yang terjadi di lapangan," tukas Wemendag.
Sementara itu, Ketua Komis VI DPR RI M Sarmuji mengatakan, dari hasil pantauan hari ini, harga bapok stabil dan pasokan ke pasar rakyat cukup, kecuali terigu yang naik. Jika pun ada komoditas yang harganya sedikit lebih tinggi, sifatnya fluktuatif dan harganya masih dalam batas kewajaran dan dapat dijangkau. "Diharapkan kondisi ini akan terus terjadi sampai nanti usai tahun baru," katanya.
Sarmuji meminta Bulog, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah turun ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan stok selama Ramadan dan jelang Idulfitri 2022 aman. “Cek, tanya langsung ke pedagang, apakah barang-barang yang dibutuhkan itu ada atau tidak ada," ujarnya.
Wali Kota Kota Bogor Bima Arya mengatakan Pemkot Bogor turut berupaya menyeimbangkan jika harga bapok mulai naik. Sejauh ini, ketersediaan bapok dalam kondisi aman dan harganya juga dinilai masih dalam batas wajar. "Kami akan terus menjaga stok untuk meminimalisasi agar stok tidak kosong. Kalau barang tidak ada, harga bisa naik," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait