SURABAYA, iNews.id - Ban bekas ternyata bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Selain bisa dijadikan tempat sampah tahan air, ban mobil bekas juga bisa dijadikan sofa empuk dan nyaman.
Seperti yang dilakukan oleh Abdullah Zakarsyi. Salah satu Alumnus Prodi S1 Desain Produk Universitas Dinamika (Undika) ini menyulap ban mobil bekas menjadi sofa.
Ide ini muncul setelah ia melihat banyak sekali ban mobil bekas yang sudah tidak layak pakai menumpuk di bengkel langganannya.
“Limbah ban bekas ini kan juga tidak bisa diurai, harus dibakar dulu tapi nanti malah menimbulkan polusi, oleh sebab itu saya ingin modif menjadi barang bernilai guna,” ujar Abdullah pada memamerkan karyanya di Pameran Unlimited Ideas Undika.
Abdullah membeli ban bekas seharga Rp 20.000 di bengkel langganannya. Kemudian ia juga membeli beberapa peralatan lain seperti balok kayu, karet ban, paku, sekrup, lem, spons serta kain.
“Jadi setelah saya beli bannya, saya cuci bersih dulu lalu mulai memotong balok kayu untuk dijadikan dudukan,” ujar mahasiswa angkatan 2016.
Abdullah melanjutkan, fungsi balok kayu tersebut agar nantinya sofa tidak mengempis saat diduduki.
Setelah balok kayu dipasang dan dipaku di beberapa sisi dalam ban bekas, ia memasukkan karet ban dibagian tengah lubang ban bekas tersebut.
“Jika semua komponen didalam tersebut terisi, tingga diberi spons dibagian atas dan juga melingkar keseluruhan agar empuk,” lanjut Abdullah.
Tidak lupa, ia juga menutup bagian bawah sofa inovasinya ini dengan kayu dan juga tiang penyangga. “Finishingnya saya tutup keseluruhan dengan kain,” ungkap mahasiswa yang aktif di Ormawa KOPMA ini.
Dalam membuat karya inovasi yang ia jadikan topik bahasan di Tugas Akhirnya ini, Abdullah membutuhkan waktu selama empat hari dan menghabiskan biaya kurang lebih sebanyak Rp 250.000.
“Kesulitannya hanya saat proses menjahit kain penutup sofa itu karena harus kan full melingkar dan harus menyesuaikan dengan motif kain yang saya pilih,” terangnya.
Namun ia sangat senang dengan karya inovasinya ini karena menjadi langkah kecil yang dapat membantu mengurangi limbah-limbah di lingkungan.
Sejalan dengan hal tersebut, Darwin Yuwono Riyanto selaku Dosen Pembimbing mengatakan bahwa karya yang dibuat oleh Abdullah ini bagian dari sustainable design.
“Dengan sentuhan sustainable design, ban bekas yang tadinya dianggap sampah akan memiliki nilai jual sekaligus mengurangi limbah ban bekas,” tutur dosen pengampu mata kuliah sustainable design ini.
Darwin berharap, dengan adanya karya dari Abdullah bisa memotivasi mahasiswa-mahasiswa Prodi S1 Desain Produk Undika yang lain untuk mau melakukan riset mengenai barang-barang bekas apa yang dapat di daur ulang.
“Harapannya juga bisa bekerja sama dan berbagi ilmu dengan masyarakat agar dapat tercipta peluang lapangan kerja baru dalam hal pengelohan limbah sehingga dapat memberdayan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait