get app
inews
Aa Text
Read Next : PSI Jatim Pasang Puluhan Billboard Ucapan Terimakasih Presiden Jokowi dan Tegak Lurus Ke Prabowo

Makna Sandaran Kepala Jokowi ke Joe Baiden, Rocky Gerung Nilai Tak Miliki Dampak Politik

Jum'at, 01 Juli 2022 | 08:08 WIB
header img
Kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Amerika Serikat mendapat sorotan dunia

SURABAYA, iNews.idKunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Amerika Serikat mendapat sorotan dunia. Di tanah air, kunjungan yang dilakukan Presiden mendapatkan kritik pedas dari berbagai kalangan, karena Indonesia dinilai tidak memiliki daya tawar internasional.

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikan tidak akan memiliki dampak terhadap internasional. Dalam kunjungan tersebut, adegan sandar kepala Presiden RI ke Joe Baiden sebagai bentuk pencitraan. “Joe Baiden mengerti bagaimana psikologi Presiden Indonesia, apa istilahnya disapeh atau dirangkul. Pak Jokowi kalau tidak mau proxy Amerika tidak apa-apa, ndak usah urus luar negeri,” katanya dalam akun youtube Rocy Gerung Official dikutip iNewsSurabaya.id (1/7/2022).

Menurut Rocky Gerung, Indonesia lemah dalam profil internasional, jadi Joe Baiden menganggap tidak ada ayang serius dalam kunjungan Jokowi ke Amerika. Joe Baiden melihat wajah Jokowi yang bercanda, makanya dia meladeni cara bercanda Jokowi dengan memeluknya supaya tidak kecewa, sambil menenangkan.

“itukan karena meladeni cara bercanda Jokowi. Indonesia itu lemah dalam profil luar negeri,” tegasnya.

Meski demikian, Rocky Gerung menilai pertemuan Presiden RI dengan Joe Biden juga membuat China was-was. Karena Negara pro-Amerika menawarkan pembangunan infrastruktur senilai Rp8,8 triliun. Dana tersebut sengaja dikumpulkan untuk menghadang China, karena China terus menanam modal ke negara-negara.

“Saat ini China cemas Indonesia terbujuk, karena ada tawaran dana sebesar Rp8,8 triliun,” papar Rocky.


Kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Amerika Serikat mendapat sorotan dunia

NATO, ungkap Rocky sedang mengumpulkan dana untuk menghadang dominasi China yang menggunakan cara jebakan hutang di negara-negara berkembang. NATO akan mengurangi dana perang untuk mengimbangi China yang terus berkembang. “NATO kalau mengumpulkan dana kan lebih cepat, mereka negara-negara besar,” papar dia.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut