get app
inews
Aa Text
Read Next : Belajar Masak Cheese Burger

Nataru, Stok Daging hingga Telor di Jatim Melimpah ​​​​​​​

Jum'at, 03 Desember 2021 | 08:24 WIB
header img
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menjamin stok daging sapi, ayam ras dan telur ayam aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.(Foto : MNC Media)

SURABAYA, iNews.id – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menjamin stok daging sapi, ayam ras dan telur ayam aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tercatat, ketersediaan daging sapi Desember 2021 diperkirakan mencapai 18.032 ton. Untuk Jatim dan Provinsi lain, sebesar 9.974 ton. Dengan begitu, masih ada stok sebesar 8.058 ton. Jumlah tersebut ditemukan dengan catatan, seekor sapi setara dengan 178, 31 kg. sementara ketersediaan daging ayam broiler pada Desember 2021 diperkirakan mencapai 81.604 ton, untuk kebutuhan Jatim provinsi lain sebesar 37.820 ton, masih ada sisa stok 43.784 ton, dengan catatan, seekor ayam setara dengan 1,2 kg. Untuk ketersediaan telur ayam ras pada Desember 2021 diperkirakan mencapai 67.782 ton, untuk kebutuhan Jatim dan provinsi lain sebesar 54.692 ton. Jadi masih ada stok sebesar 13.090 ton, dengan catatan, satu kg telur setara dengan 17 butir telur.

“Jadi, stok kebutuhan daging sapi, ayam dan telor masih aman. Masih tersedia sisa untuk kebutuhan provinsi lain,” kata Kepala Disnak Jatim, Indyah Aryani.

Ia mengatakan, untuk produk peternakan seperti daging dan telur biasanya pada Hari Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mengalami perubahan. Kenaikan harga biasanya terjadi antara H-3 sampai  H+3 dengan prakiraan kenaikan sebesar 10 – 20 %.

Untuk daging sapi murni harga sebelumnya kisaran Rp 110.000 kg, saat H-3 Natal 2021 – H+3 Tahun Baru 2022 antara Rp 126.700 kg – Rp 132.200 kg. Daging ayam broiler sebelumnya kisaran Rp 31.650 kg, saat H-3 Natal 2021 – H+3 Tahun Baru 2022 antara Rp 36.400 kg – Rp 38.000 kg. Telur ayam ras sebelumnya kisaran Rp 19.400 kg, saat H-3 Natal 2021 – H+3 Tahun Baru 2022 antara Rp 22.400 kg – Rp 23.300 kg.

“Kemungkinan terjadi kenaikan, namun masih dijangkau dan ketersediaan cukup, maka diharapkan tidak menimbulkan gejolak harga yang mencolok,” ujarnya.

Dikatakannya, alternatif pemecahan masalah guna menghambat laju kenaikan serta terjadinya fluktuasi harga diupayakan dengan menambah frekuensi seperti penyebarluasan informasi harga melalui berbagai media.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut