SURABAYA, iNews.id - Empat program studi di Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya, yaitu Arsitektur, Akuntansi, Manajemen dan Komunikasi berhasil meraih sertifikasi atau akreditasi internasional Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA).
Rektor UK Petra, Prof. Djwantoro Hardjito, mengatakan AUN-QA merupakan sebuah asesmen penjaminan mutu pendidikan tinggi di ASEAN. AUN-QA mengacu pada standar akreditasi international. Reputasi AUN-QA telah dikenal amat baik, sebagai sebuah lembaga yang memiliki otoritas untuk melakukan asesmen dalam hal Quality Assurance untuk perguruan tinggi di ASEAN.
“Sangat bersyukur kepada Tuhan, di tengah masa sulit pandemi Covid-19 seprti saat ini UK Petra terus mengalami pertolongan dan berkat Tuhan, dan bahkan memperoleh berbagai penghargaan. Terimakasih saya yang sebesar-besarnya kepada seluruh Petranesian, termasuk alumni, untuk kerja keras dan kerja cerdasnya," katanya, Sabtu (11/12).
Sertifikat akreditasi internasional ini diterima pada 9 Desember 2021, setelah pihak AUN-QA yang berkantor pusat di Bangkok melaksanakan asesmen secara daring pada 5-9 April 2021 yang lalu.
Djwantoro menambahkan, pengakuan internasional ini di kemudian hari akan berdampak pada meningkatnya jumlah mahasiswa asing yang akan mengikuti kuliah di UK Petra. Tak hanya itu saja, bahkan lulusan UK Petra akan mendapatkan pengakuan kesetaraan di wilayah ASEAN.
Kada dia, hal itu membuktikan bahwa pendidikan di dalam negeri juga memiliki kualitas yang tidak kalah dari pendidikan di luar negeri.
"UK Petra terus berbenah, menyikapi berbagai perkembangan dan tuntutan zaman, antara lain dengan membuka program-program baru seperti Data Science and Analytics, Internet of Things, Digital Media, selain menggunakan teknologi modern Virtual Reality untuk proses pembelajaran," imbuhnya.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Task Force AUN-QA, Gan Shu San, terdapat beberapa tahapan proses sertifikasi. Mulai dari persiapan, pengumpulan dokumen SAR (Self-Assessment Report), pelaksanaan asesmen, serta pengumuman untuk menentukan layak tidaknya mendapatkan sertifikasi.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Sistem Informasi UK Petra, Shu San, mengungkapkan pihaknya mempersiapkan tahapan proses sertifikasi sejak Desember 2018 yang lalu.
“Persiapan yang kami lakukan cukup lama, sejak Desember 2018 yang lalu. Pendampingan dilakukan langsung oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UK Petra," ungkapnya.
Pengakuan internasional ini semakin memperluas kesempatan bagi Petranesian (keluarga besar UK Petra) untuk berkiprah di aras global.
Beberapa di antaranya meningkatkan kesempatan kerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti Student Exchange, joint degree, double degree, magang, kegiatan internasional mahasiswa, hingga beasiswa untuk dosen dan mahasiswa.
Sementara itu Wakil Rektor bidang Akademik, Juliana Anggono, menjelaskan bahwa rencananya tidak hanya empat prodi saja yang akan mengikuti akreditasi internasional.
“Kami akan belajar best practice AUN-QA agar kualitas semua program studi yang ada di UK Petra terus ditingkatkan sehingga bisa diakui di kancah internasional," tegasnya.
Saat ini dua Prodi di UK Petra sedang mengikuti proses akreditasi internasional AQAS (Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programs) yang berpusat di Jerman.
Sebelumnya program studi di bawah Fakultas Teknologi Industri UK Petra telah mendapatkan Akreditasi IABEE (Provisional Accreditation) dan saat ini juga sedang menyiapkan diri untuk mengikuti General Accrediation IABEE.
Editor : Ali Masduki