Gubernur Khofifah Terima Gelar Adat Minahasa Ina Ne Kawanua Jatim

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa  Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dianugerahi gelar  adat Minahasa "Ina Ne Kawanua Jatim" oleh Dewan Pengurus Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Jatim. 

Gelar Ina Ne Kawanua Jatim berarti "Ibu Masyarakat Minahasa Jatim". Gelar ini diberikan atas kepedulian Gubernur Khofifah terhadap masyarakat dari berbagai latar budaya di Bumi Majapahit. 

Baca Juga

Khofifah Jelajahi Perpustakaan Tertua dan Terbesar di Negeri Pusat Peradaban dan Kebudayaan Islam

Penganugerahan gelar ini dipimpin oleh Laksda TNI (Purn) Frans Wuwung selaku pemandu upacara adat Minahasa dalam Pengukuhan Dewan Pengurus K3 Jatim Masa Bakti 2023-2028 di salah satu hotel di Surabaya. 

Dalam prosesi penganugerahan itu, Khofifah dijemput dengan tarian adat, diikuti pemasangan selempang adat Kawanua Jatim oleh Egnie Sugijono Rumambi. Setelahnya dilangsungkan serangkaian proses adat oleh Tua-Tua Adat Kawanua Jatim. 

Usai prosesi adat, Khofifah menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para Tua-Tua Adat Dewan Pengurus K3 Jatim. Menurutnya, eksistensi Keluarga Kawanua Jatim sangat penting sebagai salah satu pilar untuk menegakkan persaudaraan dan persatuan  dalam kebhinnekaan. 

Baca Juga

Rakor Pemenangan Pilkada, PKS Jatim Targetkan Pecah Telor Kader yang Diusung Menang

"Prosesi majelis adat Minahasa Kawanua adalah prosesi merekatkan persaudaraan  dan persatuan dengan tetap  menjunjung tinggi keberagaman. Kami menyampaikan terimakasih bahwa gelar Ina Ne Kawanua ini sekaligus menjadi pengakuan bahwa kita saling barsaudara," katanya, Senin (31/7/2023).

Khofifah bahkan mengaku optimis, gelar Ina Ne Kawanua Jatim ini akan menjadi penguat kontribusi Jatim dalam mewujudkan persatuan Indonesia.  

"Saya beberapa kali ke Alor, NTT dan dianugerahkan Mamak Alor. Saya ke Papua mendapat gelar Mamak Papua, dan sekarang Ina Ne Kawanua ini melengkapi bagaimana kita menjadi bagian dalam kehidupan bangsa diantara beragam adat dan budaya," terangnya. 

Baca Juga

Keputusan PDI Perjuangan Soal Usung Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Ia pun menggarisbawahi peran besar kearifan lokal masyarakat Minahasa dalam membangun harmoni  di Bumi Majapahit. Kawanua akan menjadi kekuatan yang membangun harmonious partnership antara adat budaya dan semua tradisi yang ada di Jatim. "Ini merupakan sebuah ekspresi budaya, karena di Jatim ini proses akulturasi budayanya luar biasa," imbuhnya. 

Khofifah menambahkan, keberadaan suku Minahasa di Jatim dapat mewujudkan Indonesia sebagai Multicultural Nation State atau negara dengan kemajemukan budaya yang besar. Sehingga, Jatim bukan hanya memiliki lima  keunikan budaya yaitu Mataraman, Madura, Arek, dan Osing Tengger dan Tapal Kuda,  tetapi ada juga kelompok masyarakat lain yang diwadahi komunitas seperti K3. 

"Kami menyambut baik kerukunan yang terkomunikasikan dengan pola pelestarian adat. Konvergensi dengan adat Minahasa dan Jatim sudah terbangun sangat baik. Mudah-mudahan persaudaraan ini menjadi penguatan sebagai warga bangsa yang menjunjung persatuan dan persaudaraan  dalam koridor NKRI," tegasnya. 

Baca Juga

Sarmuji Miliki Peluang Dampingi Khofifah Pilgub Jatim, Posisi Emil Terancam, Ini Hitung-Hitungannya

Sementara itu, Ketua K3 Periode 2023 - 2028 Noufry Rondonuwu berharap keberadaan K3 Jatim bisa menjadi wadah yang diandalkan oleh seluruh Keluarga Kawanua di Jatim, untuk bersosialisasi dan berkarya. 

"Dengan semangat itu pula kami bisa melakukan lebih banyak lagi dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Harapannya, kami bisa memberi dampak bagi NKRI, utamanya menjadi pelopor dalam pemersatu bangsa dalam menjaga kedaulatan," tandasnya

Editor : Ali Masduki