Rahasia Sukses Bumbu Rujak Cak Mimin di Pasar, Manjakan Lidah Pelanggan hingga Ketagihan

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dian Ariesawati, warga Sawahan, Surabaya, Jawa Timur menemukan keberhasilan tak terduga dalam bisnis bumbu rujak. Ia mampu meracik bumbu dengan sangat baik dengan memanjakan lidah pelanggannya. 

Semua dimulai dari respon positif teman-temannya yang mencicipi kreasi bumbu rujak buatannya. Bisnisnya yang dijuluki Cak Mimin dimulai pada tahun 2012, kini telah berkembang pesat berkat kualitas unggul dan dukungan pelanggan setia. 

Awalnya hanya memproduksi 120 botol per bulan, kini Cak Mimin mampu mencapai 3.000 botol per bulan pada tahun 2016.

Tak berhenti di situ, Dian menjalin kemitraan dengan Alfamidi pada awal 2023, membawa bumbu rujak Cak Mimin ke rak-rak Alfamidi di seluruh Jawa Timur. Ini bukan hanya keberhasilan bisnis, tetapi juga sebuah kisah kolaborasi sukses dengan merek terkemuka seperti Alfamidi.

Dian menyebutkan bahwa keberadaannya di Alfamidi memberikan dorongan besar pada penjualan sambal rujaknya, dan dia sangat puas dengan profesionalisme sistem pembayaran Alfamidi.

Sambal rujak Cak Mimin tidak hanya terkenal karena rasa lezatnya, tetapi juga karena kepraktisannya dan daya tahan lama hingga delapan bulan. Kini, dengan berbagai varian dan opsi tingkat kepedasan, Cak Mimin merangkul para penikmat rasa di seluruh Jawa Timur.

"Jangan lewatkan pengalaman tak terlupakan dengan mencicipi bumbu rujak Cak Mimin, yang kini dapat dengan mudah Anda temui di semua gerai Alfamidi di Jawa Timur," katanya. 

Kualitas memang tak pernah berbohong, rasa bumbu rujak Cak Mimin itu cepat menyebar karena testimoni positif dari lingkaran kecil Dian. Hal ini membuat Dian dan suaminya meningkatkan produksi serta kualitas kemasan agar bisa mendapat pasar lebih luas. Dengan kemasan botol, Dian mulai berani masuk ke pasar tradisional dan memasarkan produknya.

"Pasar tradisional sekitar rumah saja yakni Pasar Pakis, Pasar Jarak, dan Pasar Pacuan Kuda," cerita Dian pada Kamis (23/11/2023).

Bisnis ini membuat Dian dan Anwar kian sibuk. Padahal saat itu Dian masih bekerja sebagai guru lepas sementara Anwar adalah pegawai swasta. Di tahap awal bisnisnya, Dian mampu menjual sebanyak 120 botol bumbu rujak per bulan.

Jaringan terus dibuka seluas-luasnya sehingga banyak pihak yang tertarik untuk bekerja sama dengan Dian. Semakin banyak pula kedai dan gerai yang memajang produknya dengan sistem konsinyasi. Hingga di tahun 2016, penjualan mencapai 3.000 botol per bulan.

Hingga pada awal 2023, Dian menjalin kerjasama dengan Alfamidi untuk memasarkan produknya. Sejalan dengan itu, produk ini seakan menjadi pelengkap dengan produk khas Alfamidi yakni buah-buahan.

Dian sangat senang produknya bisa dipasarkan di Alfamidi. "Cak Mimin mendapat promosi dari Alfamidi sehingga penjualan sambal rujak meningkat," katanya

Selain itu, Dian merasa sistem pembayaran di Alfamidi dilakukan sangat profesional. "Sehingga terdapat kejelasan dalam sistem pembayaran," katanya.

Sambal rujak Cak Mimin memiliki keunggulan dari segi kepraktisan serta tahan lama hingga delapan bulan sejak tanggal diproduksi. Sambal ini juga memiliki dua tingkat pedas di antaranya level moderat dan level ekstrim.

Bumbu Rujak Cak Mimin juga dikenal tahan lama. Menurutnya, produk ini bisa bertahan hingga delapan bulan setelah diproduksi. Ini juga yang membuat para pembeli tidak khawatir untuk membeli dalam jumlah banyak bahkan ada yang memanfaatkannya untuk dijual lagi.

Kini Cak Mimin memiliki berbagai varian yang lebih banyak. Bumbu Rujak Manis tersedia dalam kemasan 75ml, 250 ml dan 500 ml. Keduanya memiliki dua opsi tingkat kepedasan yakni sedang dan pedas.

Editor : Arif Ardliyanto