MALANG, iNewsSurabaya.id - Terkuak motif sekeluarga di Malang tewas bunuh diri. Polisi menyebut diduga suami bernama Wahaf Efendi terjerat utang cukup banyak hingga ia nekat korbankan nyawa anak dan istrinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat.
Diwartakan sebelumnya, tiga orang yang terdiri dari suami, istri dan seorang anak tewas mengenaskan di rumah kontrakan di Dusun Borobugis Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, pada Selasa (12/12/2023) pagi. Ketiganya nekat bunuh diri sekeluarga.
Sang suami yang berpofesi sebagai guru SD ditemukan bersimbah darah dengan luka sayatan di lengan tanganya. Sementara istri dan anaknya ditemukan terbujur kaku di kamar dengan mulut berbusa.
Dari hasil pemeriksaan 7 orang saksi, tetangga dan teman korban, AKP Gandha menyebut jika korban Wahaf Efendi sang guru SD itu memiliki banyak utang yang cukup banyak.
Sehingga hal tersebut diduga menjadi motif dan pemicu korban melakukan aksi bunuh diri sekeluarga hingga mengorbankan nyawa anak istri.
"Untuk motif sementara, pak WE ini memiliki banyak tanggungan utang," ujar AKP Gandha Syah Hidayat.
Sementara itu, setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang bukti yang menyebabkan para korban tewas. Diantaranya sisa satu merk obat nyamuk cair, satu gelas bekas, serta pisau dapur.
"Dari hasil autopsi yang sudah dilakukan baik luar maupun dalam, untuk korban laki-laki bernama Wahaf Efendi terdapat luka luar yang menyebabkan korban kehabisan banyak darah karena putusnya pembuluh vena arteri di pergelangan tangan sebelah kiri.
Sedangkan untuk 2 korban lain yakni istri Sulikhah dan anak inisial R (12) sudah diambil sampel bagian dalam tubuhnya untuk dilakukan uji toksikologi," tutur Kasat Reskrim Polres Malang.
Hasil toksikologi istri dan anak yang jadi korban bunuh diri di Malang ini akan terkuak 2 minggu ke depan.
Kini pihak kepolisian terus mendalami kasus tewasnya sekeluarga ini. Polisi juga terus mencari keberadaan handphone sang ayah yang tidak diketahui keberadaannya sejak hari Minggu. Korban Wahab Efendi sempat mengatakan kepada anaknya bahwa ponselnya rusak.
Namun kini polisi mencari bukti lainnya yang diduga ada di dalam ponsel tersebut.
Editor : Hikmatul Uyun