SURABAYA, iNews.id - Bidan memiliki peran penting dalam membantu fokus pemerintah dalam mengentaskan stunting di Indonesia. Data Litbang Kemenkes menyebut, Indonesia masih memiliki prevalensi stunting pada anak sebesar 30%.
Di Indonesia, ada sekitar 74.000 desa, sehingga bidan memiliki kekuatan yang luar biasa. Untuk itu, guna memperlancar tugas Bidan maka dibutuhkan implementasi teknologi kesehatan.
Menurut Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Emi Nurjasmi, implementasi teknologi kesehatan sangat penting dalam mendukung kualitas bidan guna mewujudkan Indonesia Sehat 2045.
“Bidan menjadi profesi yang unik dan spesifik dalam membangun generasi yang berkualitas. Karena bidan bisa fokus pada kesehatan reproduksi perempuan, perencanaan keluarga, hingga kesehatan bayi dan balita," katanya.
Kata dia, Bidan menjadi tenaga kesehatan yang strategis karena berada di tengah masyarakat. Bahkan mereka menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Apalagi sebagian besar bidan di Indonesia berada di daerah terpencil.
"Sehingga, peran bidan menjadi sangat penting. Saya menyambut baik adanya platform digital yang mempermudah tugas bidan dalam menjangkau sasaran," ujarnya dalam peluncurkan aplikasi “Bidanku”
Di Indonesia sendiri, lanjutnya, tercatat ada 5,5 juta ibu hamil dan 80% diantaranya dipantau oleh bidan.
"Platform digital akan mempermudah tugas bidan, memberikan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan secara realtime,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki