PROBOLINGGO, iNews.id – Tak banyak orang mengetahui filosofi yang menjadi teman keseharainnya. Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo KH. Moh. Hasan Mutawakkil Allallah membeberkan filosofi kopi yang sebenarnya.
Ungkapan filosofi kopi ini dijelaskan dalam ‘Muhtamar Kopi’ di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong yang dimotori Gus Haris atau dr Mohammad Haris Damanhuri. Kiai Mutawakkil juga Ketua Umum MUI Jawa Ttimur menuturkan, sangat senang dengan inovasi yang dilakukan Gus Haris untuk mengangkat kopi Probolinggo ke kancah nasional.
"Kami bangga kepada Gus Haris yang telah membuat acara muhtamar kopi ini. Saya baru dengar sekarang ini kopi di muhtamarkan," ujarnya.
Kopi lanjutnya, memang pantas di muhtamarkan, ada tiga alasan penting tentang kopi yang perlu diketahui semua orang, diataranya, pertama Kopi merupakan simbol persahabatan, kopi merupakan media terhadap meredam sebuah konflik yang terjadi, seperti kata "ayo ngopi".
"Saat ini jika ada masalah dengan kata-kata tersebut bisa meredam sebuah konflik yang intinya bisa diselesaikan dengan bermusyawarah," ucapnya.
Yang kedua, kopi merupakan komuditas ekonomi, lebih dari 50 negara yang membudayakan kopi, Indonesia merupakan negara yang besar bersaing dengan negara lain salah satunya Brazil dan Kolombia. "Kopi merupakan minuman populer di dunia sehingga kopi dapat mendongkrak ekonomi masyarakat dan Negara," papar Kiai Mutawakkil.
Ketiga, ungkap dia, kopi berdampak positif bagi kesehatan dan yang menemukan biji kopi partama kali yakni ulama besar Al Imam Abu Hasan Umar bin Ali, Tokoh Ulama Sufi.
"Jadi Kopi merupakan minuman orang-orang Sholeh dan Kopi juga bisa mengurangi resiko kanker asalkan gula jangan banyak-banyak," cloteh Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.
Dengan pengembangan kopi ini, Kiai Mutawakkil yakin semua masalah persoalan bisa terselesaikan dengan baik. Probolinggo memiliki potensi untuk mengembangkan kopi khas yang dimiliki. Sebab, Probolinggo memiliki banyak inovasi-inovasi kopi.
Editor : Arif Ardliyanto