SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dyah Fahmi Putri, seorang gadis dari keluarga sederhana di Semarang, Jawa Tengah, berhasil meraih mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Putri, sapaan akrabnya, lolos Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan diterima di Prodi D-3 Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), kampus impiannya.
Kesuksesan Putri ini tak hanya membawa kebahagiaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarga besarnya. Pasalnya, dia menjadi anggota keluarga pertama dan satu-satunya yang berhasil menembus bangku perguruan tinggi.
"Saya bungsu dari tujuh bersaudara. Di antara kakak-kakak saya, hanya saya satu-satunya yang dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Rata-rata kakak saya tamatan SMP dan SMA/SMK, bahkan ada yang putus sekolah," ujar Putri, dikutip dari situs Kemdikbud, Rabu (17/4/2024).
Meskipun berasal dari keluarga sederhana, Putri selalu memiliki tekad kuat untuk kuliah sejak kecil. Dia ingin mengubah nasib dan meningkatkan ekonomi keluarga. Sejak sang ayah meninggal, ibunya menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja serabutan dan menekuni pengobatan tradisional.
Putri tak ingin bergantung pada kakak-kakaknya yang telah bekerja. "Saya hanya ingin mandiri, tanpa membebani siapa pun. Itu kenapa saya memilih untuk lanjut kuliah. Mudah-mudahan selepas kuliah saya bisa bekerja lebih baik, di posisi yang lebih baik lagi," kata siswi Prodi Teknik Elektronika Industri tersebut.
Tekad kuat Putri terinspirasi dari pesan ayahnya. Sang ayah berpesan agar dia belajar lebih giat dan mengejar pendidikan yang tinggi untuk memperbaiki perekonomian keluarga.
"Supaya tidak disepelekan orang-orang, seperti yang terjadi pada Ayah dan Ibu saya. Ayah juga mengingatkan agar jangan sampai saya membuat orang tua kecewa dan harus bahagia di masa depan dengan keberhasilan," ucapnya.
Putri yang memiliki beberapa prestasi, seperti Finalis Duta Anti Korupsi Kota Semarang dan Olimpiade Sain Nasional (OSN) Sejarah 2021, akhirnya berhasil meraih mimpinya untuk kuliah di PENS.
"Saya sangat bersyukur dapat diterima di Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Selama ini, yang saya tahu PENS termasuk politeknik unggul di bidang elektronika. Jadi, saya sempat berpikir berkali-kali sebelum mendaftar. Apakah saya mampu menembus? Dan saya kaget saat tahu jika diterima di PENS. Alhamdulillah, saya diterima, jadi hadiah dan berkah saya di bulan Ramadhan ini. Saya akan berusaha sebaik mungkin di PENS," ucapnya penuh haru.
Putri mengenal PENS dari kakak kelasnya yang pernah mengunjungi sekolah untuk mengenalkan kampus. Sejak saat itu, dia bertekad untuk kuliah di PENS.
Putri mendapat dukungan penuh dari guru-guru di SMKN Jateng dan program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dari pemerintah.
Kisah inspiratif Dyah Fahmi Putri ini menjadi bukti bahwa tekad dan kerja keras mampu mengantarkan seseorang meraih mimpi, bahkan dari latar belakang yang kurang mampu.
Putri dan PENS menjadi contoh nyata bahwa pendidikan dapat menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka peluang di masa depan yang lebih cerah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta