JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Medio April 2023, media Israel, Jerusalem Post, pernah mengejek Indonesia dengan sebutan negara terbelakang. Ejekan tersebut muncul setelah Indonesia menolak kehadiran Timnas Israel U-20, yang membuat FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Sekarang, karma sepertinya menghampiri Israel. Mereka berpotensi dicoret dari keanggotaan FIFA karena agresi militer terhadap Palestina.
Jerusalem Post menyindir Indonesia karena membuang kesempatan emas menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Media tersebut menulis, “Citra yang diproyeksikan Indonesia bukanlah bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan sebagai negara terbelakang yang masih dibutakan prasangka anti-Israel.”
Mereka menambahkan bahwa antipati terhadap Israel membuat Indonesia mengambil langkah yang bertentangan dengan kepentingannya sendiri, yaitu kehilangan kesempatan berharga untuk ikut serta dalam turnamen bergengsi itu.
Setahun berlalu, kini Israel menghadapi ancaman hukuman berat dari FIFA. Presiden Federasi Sepakbola Palestina (PFA), Jibril Rajoub, mengajukan permohonan kepada presiden FIFA, Gianni Infantino, pada kongres tahunan FIFA di Bangkok, Thailand.
PFA meminta FIFA untuk mendepak Israel dari keanggotaan akibat agresi militer yang telah menyebabkan ribuan warga sipil Palestina meninggal dunia serta merusak fasilitas olahraga, termasuk stadion.
Kongres darurat FIFA yang akan digelar paling lambat 20 Juli 2024, akan memutuskan nasib Israel. Pencoretan dari keanggotaan FIFA adalah hukuman terberat yang bisa dijatuhkan, namun skenario paling ringan pun akan melarang Israel mengikuti kompetisi internasional, mirip dengan sanksi yang diterima Rusia akibat invasi ke Ukraina.
Perjalanan dari mencela hingga menghadapi sanksi berat ini menunjukkan bahwa karma bisa datang kapan saja dan di mana saja, mengingatkan kita untuk selalu menjaga sikap dan tindakan kita terhadap orang lain.
Editor : Arif Ardliyanto