get app
inews
Aa Read Next : Heboh, Inilah Foto-foto Emil Dardak Nyanyi di Wasik Senja Pos Bloc Surabaya

Teknisi Mesin Cuci Asal Kediri Tewas Saat Service, Petugas Cek Penyebabnya

Rabu, 26 Juni 2024 | 14:54 WIB
header img
Pemeriksaan tubuh korban meninggal mendadak. Foto iNewsSurabaya/Zainul Arifin

JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Suasana Rabu (26/6/2024) pagi yang tenang di Desa Kepuhkajang, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, tiba-tiba menjadi mencekam. Seorang pria asal Kota Kediri, KS (38), ditemukan tergeletak tak bernyawa di rumah seorang warga setempat, HE (35). Peristiwa ini menggemparkan sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapolsek Perak, AKP Tri Prayogi, memberikan keterangan terkait insiden tersebut. KS, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis, datang ke rumah HE untuk memperbaiki mesin cuci yang rusak. KS, warga Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, dihubungi HE karena mesin cuci tersebut masih dalam masa garansi toko.

"Korban ini merupakan tukang servis toko. Nah, korban ditelepon HE untuk memperbaiki mesin cuci yang rusak karena masih garansi toko," ujar Tri.

Awalnya, tidak ada yang mencurigakan dari KS. Pria kelahiran 1983 itu dengan cekatan mulai memperbaiki dan membongkar mesin cuci yang rusak. Namun, tanpa diduga, KS tiba-tiba duduk dan terjatuh, serta seketika meninggal dunia.

"Setelah korban membongkar mesin cuci, pemilik rumah melihat korban dalam posisi duduk terjatuh dan tidak bergerak," lanjut Tri.

Pemilik rumah segera panik dan meminta bantuan dari tetangga sekitar. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat. Petugas yang datang bersama tim medis segera melakukan pengecekan dan menyatakan bahwa KS telah meninggal dunia.

"Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Perak terhadap tubuh almarhum tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," jelas AKP Tri Prayogi, yang sebelumnya menjabat sebagai Panit I Unit II Subdit III Ditreskrimsus Polda Jatim.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban, petugas juga mendatangkan keluarga KS. Kakak ipar almarhum, yang mewakili keluarga, menerima kejadian ini sebagai musibah atau takdir dan tidak akan menuntut siapapun baik secara pidana maupun perdata, sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan.

"Keterangan kakak ipar almarhum menyebutkan bahwa almarhum memiliki riwayat penyakit jantung. Jadi, dugaan awal penyebab kematian korban karena serangan jantung," pungkas AKP Tri Prayogi.

Kejadian tragis ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit. KS, yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya, akan selalu dikenang oleh keluarga dan rekan-rekannya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut