SURABAYA, iNews.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia, mengingatkan kepada pelaku usaha khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Jangan biarkan market kita ini menjadi pasar bagi bangsa-bangsa lain," tuturnya dalam acara Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Surabaya, kamis (24/2/2022).
Indah mengatakan, saat ini persaingan dunia usaha semakin ketat. Siapapun dan dari bangsa manapun sudah bisa menembus pasar di Indonesia. Disisi lain, pasar bebas itu juga menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk berkiprah hingga manca negara.
"Maka pelaku UMKM jangan sampai jadi market aja. Kalau bisa juga bisa jualan ke manca negara," tegasnya.
Agar bisa menembus pasar manca negara, politisi PDI Perjuangan yang getol memperjuangkan UMKM itu menegaskan bahwa UMKM harus bisa beradaptasi terhadap perubahan. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produknya.
Selain itu, pelaku UMKM juga harus memiliki pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang bagus agar tidak terjerat oleh lembaga pembiayaan ilegal. Jika membutuhkan modal usaha, UMKM bisa memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR)
"Masalah UMKM ini adalah persoalan pembiayaan. Hanya saja, pembiayaan seperti apa yang masuk dalam skema KUR itu bisa ditanyakan langsung kepada Bank yang dituju," jelasnya.
Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pelaku UMKM di Surabaya dan Sidoarjo yang dilaksanakan oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian dan diinisiasi oleh Indah Kurnia tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber dari beberapa perbankan.
Pelaku UMKM diberikan pemahaman tentang analisis kredit dari perwakilan BRI, Mandiri, BNI dan Bank Jatim. Pelaku UMKM yang berpotensi bisa langsung mengajukan KUR.
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kemenko bidang Perekonomian, Gede Edy Prasetya, menjelaskan bahwa pemerintah menaruh prioritas penuh dalam menjaga keberlangsungan UMKM lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
KUR bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
"KUR ini mudah dan murah," ucapnya. Terbukti, saat ini KUR sudah diakses lebih dari 30 juta orang. Bahkan bunga KUR selama pandemi Covid-19 hanya 3 persen. Bunga tersebut akan berlaku hingga Juni 2022.
Tahun ini, lanjut Gede, penyerapan KUR diluar dugaan. Palfon KUR yang pada awalnya ditetapkan sebesar Rp 250 triliun meningkat sebesar RP 373,17 triliun.
Dalam kesempatan sosialisasi ini, juga dilakukan penyerahan CSR kepada kelompok usaha. Secara simbolis juga dilakukan penyerahan KUR dari penyalur kepada nasabah.
Editor : Ali Masduki