SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pj. Gubernur Jawa Timur (Jatim), Adhy Karyono menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kepada 7.201 orang hasil rekrutmen tahun 2023 dalam acara di Graha Unesa, Surabaya, pada Selasa (23/7/2024).
Dalam penyerahan tersebut, sebanyak 5.495 tenaga pendidik, 1.056 tenaga kesehatan, dan 650 tenaga teknik resmi diangkat menjadi PPPK. "Tanpa PPPK, Jatim lemah. Dengan adanya PPPK, provinsi ini semakin kuat. Inilah alasan mengapa kita menjadi provinsi yang paling banyak menyerap PPPK," ujar Adhy Karyono.
Adhy menekankan pentingnya mengakhiri status Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau honorer dengan segera mengangkat mereka menjadi pegawai negeri. Ia juga menyampaikan bahwa dengan banyaknya pegawai yang diangkat, anggaran belanja harus dinaikkan. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini tidak menjadi masalah demi mewujudkan kesejahteraan bagi para pegawai Pemprov Jatim.
Bahkan, Adhy mengumumkan kenaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sebesar 50%. “Kita menaikkan TPP sebesar 50%, yang merupakan jumlah tertinggi. Di tempat lain, tidak sampai sebesar itu, bahkan ada yang tanpa TPP," tambahnya.
Penambahan TPP ini, menurut Adhy, dilakukan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, Jatim mengalokasikan anggaran kepegawaian hingga Rp 8,9 triliun untuk PPPK.
Namun, Adhy juga mengingatkan bahwa masih ada 24.000 tenaga PTT dan honorer lainnya yang perlu diperhatikan karena posisi tersebut tidak akan diperbolehkan lagi pada tahun 2025.
"Kita punya waktu sampai akhir Desember 2024 untuk mencari cara agar kursi PPPK yang kosong karena pindah dapat diisi. Kami berharap formasi 2024 akan lebih besar lagi," pungkas Adhy.
Editor : Arif Ardliyanto