get app
inews
Aa Text
Read Next : XL Axiata Ajarkan Solusi IoT Untuk Budidaya Maggot di Pesantren

Inspiratif! Siswa SD Al Hikmah Surabaya Ini Budidaya Maggot, Sisa Makanan Jadi Bermanfaat

Minggu, 08 September 2024 | 10:26 WIB
header img
Dewangga Kasyafa Prestian bersama Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Foto/Dok Pribadi

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Inspiratif! Siswa SD Al Hikmah Surabaya ini sukses budidaya maggot. Alhasil, sisa makanan di sekolahnya pun jadi bermanfaat. 

Dia adalah Dewangga Kasyafa Prestian. Meskipun masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar, Dewangga sudah memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Bahkan mampu memutar sisa rantai makanan dan memberi nilai ekonomi.

Dewangga merupakan satu di antara anak di kota Surabaya yang sedang mengikuti ajang Penganugerahan Pangeran  & Putri Lingkungan Hidup 2024 yang diselenggarakan sejak Februari hingga Oktober 2024. Dalam ajang ini  Dewangga mengusung proyek lingkungan mengolah limbah organik dengan maggot BSF

Ia mengaku, proyek yang dikerjakan tersebut dilatarbelakangi keinginannya sendiri. Dewangga ingin ikut ambil bagian dalam pemilahan sampah organik, mengingat warga Surabaya masih belum banyak yang berinisiatif dalam memilah sampah.

Dewangga bercerita, ia mulai membudidayakan maggot atau larva pada bulan Februari 2024. Saat itu dia membangun Kandang Maggot DW. Sejak waktu itu hingga sekarang, lalat Black Soldier Fly yang biasa disebut lalat BSF semakin berkembang biak dibawah perawatan Dewangga.

Bagi orang dekat Dewangga mungkin sudah tidak heran melihat kegiatan Dewangga yang berbeda dari teman sebayanya. Dewangga sendiri memang sudah terbiasa memilah sampah sejak dari rumahnya. Sampah organik dan anorganik dipilah sesuai jenisnya.

Setelah proses sortir dilakukan kemudian membawa kotak biopon, sebuah kotak persegi berwarna biru berukuran 40x60 cm. Sampah organik itu kemudian diaduk, dan siap untuk menjadi pakan maggot. 

Selain dari hasil pilah sampah dari rumah, pakan maggot juga berasal dari sekolahnya. "Aku dapat sampah organik dari sekolah. Yaitu sisa dari makan siang prasmanan yang sudah dipilah langsung setelah makan selesai," ungkapnya.

Tidak cukup dari rumah dan sekolah, Dewangga ternyata juga blusukan ke pasar mengais sisa sayur mayur dan berencana juga akan mengambil sisa makanan ke hotel dan restoran.

Sejumlah warga pun turut andil untuk memenuhi pakan maggot milik Dewangga. Hanya saja, kata dia, sayur mayur yang didapat dari pasar harus dicacah terlebih dulu sebelum diberikan ke maggot.

Hingga saat ini, Dewangga sudah berhasil mengurai sampah organik sebanyak 12 ton lebih. Ia juga berhasil panen maggot sebanyak 1200 kg. Jika dikalkulasi, hasil penjualan tercatat sebesar Rp1.268.000. Tidak hanya itu, aksi pejuang lingkungan dengan proyek maggot BSF si pengurai sampah organik sudah tersosialisasikan kepada 7.013 orang.

Menurutnya, jika konsep pengolahan sampah organik dengan budidaya maggot ini diterapkan di banyak tempat, maka permasalahan sampah biasa teratasi dengan baik. Selain itu, produksi maggotnya juga berdaya jual tinggi dan mendatangkan keuntungan ekonomi. 

"Ketika maggot dipanen, maka akan menyisakan kotoran yang disebut sebagai kasgot. Kasgot juga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk organik yang sangat berguna untuk menyuburkan tanaman," tuturnya.

Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2024 ini bilang, maggot juga banyak dicari orang selain untuk pakan ayam, burung dan juga pemancing ikan untuk dijadikan umpan. Mengingat, ia sendiri sudah membuktikan yakni usaha peternakannya kian berkembang dengan menjual ayam, burung dan lele.

Pelajar SD yang bercita-cita menjadi dokter hewan inipun berharap, teman sebayanya ikut serta dalam menjaga lingkungan dengan budidaya maggot. 

Sebagaimana diketahui, maggot atau dalam penyebutan lain disebut dengan belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latin. 

Seperti yang sudah disebutkan bahwa maggot merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa. Maggot memiliki potensi untuk dibudidayakan. Bagi beberapa orang, budidaya maggot merupakan potensi yang menggiurkan untuk dikembangkan.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut