SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Budaya dan Sastra se-Indonesia (ILMIBSI) sukses menggelar Simposium dan Pagelaran Budaya (SORAYA) 2024. Acara yang berlangsung pada 2-3 Desember di Kampus B UNAIR ini menjadi panggung untuk mempertegas peran mahasiswa dalam melestarikan budaya di era globalisasi.
Ketua Pelaksana SORAYA 2024, M. Is’ad Dinullah, menjelaskan bahwa acara ini diawali dengan Seminar Nasional yang menghadirkan dua tokoh penting. Keynote speaker Dwi Supranto, S.S., M.M., Kepala Bidang Kebudayaan sekaligus Plt. Kabid Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jawa Timur, bersama M. Taufik Hidayat, S.Pd., Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur, menjadi pembicara utama.
“Kegiatan ini mengusung tema ‘Peran Mahasiswa Ilmu Budaya dalam Reaktualisasi Kebudayaan di Era Globalisasi.’ Kami ingin mendorong mahasiswa untuk menjadi agen pelestari budaya,” ujar Is’ad.
Pagelaran budaya menjadi salah satu sorotan acara ini. Beragam seni tradisional dari Badan Semi Otonom (BSO) FIB UNAIR dipentaskan, dengan puncaknya berupa pertunjukan wayang kulit oleh BSO Pakar Sajen UNAIR yang memukau para peserta.
Tegar Putratama Fahriza, Ketua BEM FIB UNAIR, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan kolaborasi ini. “Ini adalah momen berharga bagi kami. Kehadiran BEM FIB/FBS dari berbagai kampus di Indonesia menjadi simbol sinergi dalam menjaga dan merawat tradisi budaya. Kami berkomitmen mendukung slogan FIB UNAIR: ‘Membangun Negeri Berbasis Tradisi,’” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Pusat ILMIBSI, Dedek Wiradi, menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat jaringan antar lembaga mahasiswa yang terafiliasi dalam ILMIBSI.
“Sebagai lembaga nasional, ILMIBSI memiliki peran strategis dalam pelestarian budaya dan advokasi kebijakan kebudayaan,” jelasnya.
SORAYA 2024 dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas terkemuka, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dan Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.
Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi dalam melestarikan budaya, SORAYA 2024 berhasil menjadi tonggak penting dalam mengintegrasikan tradisi ke dalam kehidupan modern.
Sebuah langkah nyata untuk menunjukkan bahwa warisan budaya adalah aset yang harus terus dijaga di tengah derasnya arus globalisasi.
Editor : Arif Ardliyanto